Salah satu pembangkit terbesar proyek 35.000 MW senilai Rp 6,1 T mulai beroperasi
Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat, Haryanto WS, mengatakan total kapasitas proyek PLTGU Jawa 2 ialah 800 Megawatt (MW), terdiri dari Gas Turbine 2 x 300 MW dan Steam Turbine 1 x 200 MW. Pengoperasian pembangkit tersebut dilakukan secara bertahap.
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 2 Unit 2 berkapasitas 300 Mega Watt (MW), di Tanjung Priok, Jakarta. Proyek tersebut merupakan bagian dari program kelistrikan 35.000 MW.
PLTGU Jawa 2 merupakan salah satu pembangkit listrik terbesar dalam program 35.000 MW dengan bahan bakar gas yang dikerjakan PLN. Pembangkit tersebut memiliki efisiensi yang tinggi dikarenakan teknologi Gas Turbine yang digunakan merupakan generasi ke-4 (M701F4) dan Low NOxType Combustor sehingga lebih ramah lingkungan.
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Apa yang akan dihasilkan dari proyek kolaborasi PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia? Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat, Haryanto WS, mengatakan total kapasitas proyek PLTGU Jawa 2 ialah 800 Megawatt (MW), terdiri dari Gas Turbine 2 x 300 MW dan Steam Turbine 1 x 200 MW. Pengoperasian pembangkit tersebut dilakukan secara bertahap, di mana tahap awal beroperasi pada 4 Juni 2018 dengan kapasitas 300 MW dan pada hari ini 300 MW.
"Dengan Commercial Operation Date (COD) ini merupakan pernyataan bahwa PLTGU Jawa 2 GT #4-2 siap memberikan tambahan suplai energi listrik sebesar 300 MW, sehingga total kapasitas yang dapat disuplai oleh PLTGU Jawa 2 sekarang menjadi 600 MW," kata Haryanto saat meresmikan PLTGU Jawa 2 Unit 2, di Lokasi PLTGU Jawa 2, Jakarta, Rabu (1/8).
Pengerjaan Proyek PLTGU Jawa 2 dilakukan PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB), dengan pelaksanaan oleh PLN Unit Pelaksana Proyek Pembangkit Jawa Bagian Barat (UPP PJBB) 2. Kontrak pembangunan proyek berlaku efektif sejak 23 November 2016 dengan nilai kontrak setara Rp 6,091 triliun.
PLTGU Jawa 2 untuk GT #4-2 telah siap dioperasikan melalui sistem transmisi Jawa-Bali, dengan kapasitas daya sebesar 300 MW sejak 18 Juli 2018, menyusul GT #4-1 (300 MW) yang sudah dioperasikan sebelumnya pada tanggal 4 Juni 2018. "Energi listrik tersebut ditujukan untuk melayani kebutuhan masyarakat melalui sistem jaringan transmisi dan gardu induk PLN di DKI Jakarta dan sekitarnya," tutur Haryanto.
Evakuasi daya yang dihasilkan oleh PLTGU Jawa 2 akan disalurkan melalui GISTET 500 kV Priok, selanjutnya dari IBT 500 kV/150 kV akan disalurkan ke sistem jaringan 150 kV ke arah GIS 150 kV Priok Timur Baru dan GIS 150 kV Priok Barat.
Kebutuhan gas PLTGU Jawa-2 disuplai dari Nusantara Regas (NR) melalui fasilitas gas Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Muara Karang dengan pemakaian gas sekitar 72,82 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD) untuk pengoperasian 1 unit GT (Gas Turbin) pada beban 300 MW. "PLTGU Jawa 2, Priok berlokasi di area PT Indonesia Power UPJP Priok dengan luas area sebesar kurang lebih 5,2 hektar," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Revisi DMO dikhawatirkan ganggu keandalan pasokan listrik PLN
Beralih gunakan LNG, PLN hemat Rp 70 miliar di PLTG Sambera
PLN libatkan mahasiswa untuk terangi Papua di 2019 mendatang
Pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah Putri Cempo Solo terhambat regulasi
FSRU Lampung segera kirim LNG ke pembangkit listrik Muara Tawar
ESDM serahkan kasus dugaan suap PLTU Riau pada proses hukum
ESDM: Kasus korupsi PLTU Riau tak ganggu proyek pembangkit 35.000 MW