Saran WHO: Indonesia Harus Gencar Sosialisasi Vaksin Gratis
Meskipun sosialisasi vaksin gratis telah dilakukan, namun cara ini ternyata belum berhasil. Pemerintah Indonesia bisa berupaya lebih agar masyarakat berminat untuk melakukan vaksin, apalagi saat ini ratusan bahkan ribuan orang sudah terinfeksi covid-19.
Direktur Eksekutif Program Darurat WHO, Mike Ryan mengatakan kasus covid-19 di Indonesia semakin memburuk. Oleh karena itu, seharusnya Pemerintah Indonesia lebih banyak melakukan sosialisasi terkait vaksin gratis alih-alih vaksin berbayar.
"Saya pikir ini menunjukkan bahwa vaksinasi gratis di titik akses dalam sosialisasi vaksinasi massal untuk memvaksinasi yang paling rentan," kata Ryan dikutip dari situs resmi WHO, Jumat (16/7/2021).
-
Apa yang baru saja digolongkan oleh WHO sebagai kemungkinan karsinogen? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC) telah resmi menggolongkan bedak talkum sebagai "mungkin bersifat karsinogenik" bagi manusia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Meskipun sosialisasi vaksin gratis telah dilakukan, namun cara ini ternyata belum berhasil. Pemerintah Indonesia bisa berupaya lebih agar masyarakat berminat untuk melakukan vaksin, apalagi saat ini ratusan bahkan ribuan orang sudah terinfeksi covid-19.
"Sayangnya, cara ini tidak berhasil dan sekali lagi kita melihat ratusan, ribuan orang terinfeksi dan yang lebih penting lagi, orang-orang yang dirawat di rumah sakit dan sekarat yang sejauh ini seharusnya dilindungi dalam pandemi ini," ujarnya.
Menurutnya, Indonesia sedang mengalami fase peningkatan penularan yang sangat intens selama beberapa minggu terakhir. Bahkan di Asia Tenggara hampir melebihi jumlah kematian harian yang dimiliki India dan mungkin akan segera melebihi kasus hariannya.
Sehingga WHO telah melihat peningkatan kasus sebesar 44 persen selama seminggu terakhir dan peningkatan kematian sebesar 71 persen.
"Jadi tidak diragukan lagi bahwa Indonesia menghadapi situasi yang sangat sulit dan saya tahu Direktur Jenderal, Dr Tedros mengadakan pertemuan dengan pejabat senior dari Indonesia minggu lalu untuk membahas situasi dan melihat apa lagi yang bisa dilakukan untuk mendukung Indonesia dalam hal ini," jelasnya.
Namun yang jelas, Ryan menegaskan bahwa peningkatan kasus yang didorong oleh varian delta sekarang mengakibatkan sejumlah besar kematian setiap hari. Banyak dari kematian itu lagi terjadi pada orang yang rentan, pada orang yang lebih tua.
"Kita harus jauh lebih maju dengan vaksinasi dan Indonesia seharusnya memiliki lebih banyak akses ke vaksin melalui inisiatif seperti COVAX,” pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
WHO Kritik Vaksinasi Berbayar Indonesia: Semua Orang Berhak Dapat Akses Vaksin
Indonesia Kembali Terima 1 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca
Anies Wajibkan Pemilik STRP Kantongi Sertifikat Vaksinasi Covid-19
Perlukah Dosis Ketiga Vaksin Covid-19?
Sebelum Tinggalkan Garut, Ratusan Penumpang Bus Divaksinasi Covid-19
AIIB Beri Utang Rp7,2 Triliun ke Indonesia untuk Perluas Distribusi Vaksin
Bangun Herd Immunity, 1,3 Juta Warga Sulsel Divaksinasi Covid-19