Sarinah ingin sejajar pusat belanja di Paris dan London
Sarinah masih berambisi membangun Sarinah Square yang diprediksi membutuhkan dana Rp 1,2 triliun.
Persaingan bisnis sektor ritel makin ketat. Perlu ada strategi khusus untuk bisa bersaing dan mencuri perhatian konsumen. PT Sarinah (Persero) mengklaim telah membedakan diri dengan pusat-pusat perbelanjaan lain. Ini menjadi strategi mengatasi persaingan bisnis di Indonesia, utamanya Jakarta.
Direktur Utama PT Sarinah Mira Amarhosea berambisi menyamai popularitas dan kekhasan beberapa pusat perbelanjaan di luar negeri. Semisal Galeri Lafayette di Paris dan Harrods di London.
-
Bagaimana Sarisa Merapi mengolah salak? Brand ini konsisten mengolah buah salak segar mulai dari mulai kulit hingga bijinya.
-
Kapan Gurun Sahara menjadi hijau? Satelit baru-baru ini menangkap kehidupan tanaman yang mekar di atas Afrika di bagian Gurun Sahara selatan setelah pola cuaca yang tidak biasa membawa hujan lebat dan bahkan banjir, seperti dikutip dari laman KPTV, Rabu (18/9).
-
Siapa yang mengajukan gugatan cerai terhadap Sarwendah? Ternyata, Ruben telah mengajukan gugatan cerai terhadap Sarwendah ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
-
Apa yang dilakukan mahasiswa FSRD IKJ di kawasan Sarinah? Mahasiswa Fakultas Seni Rupa Desain IKJ menggelar praktek luar ruang di kawasan Sarinah Jakarta, Selasa (10/10/2023).
-
Apa yang ditemukan di Gurun Sahara? Sebuah batu gelap misterius ditemukan di area terpencil gurun Sahara. Ini adalah batu pertama yang diketahui pernah terlontar dari Bumi ke luar angkasa namun kemudian kembali lagi ke Bumi sebagai meteor ribuan tahun kemudian.
"Sarinah sudah membedakan sebagai mal dengan produk-produk nasional. Kita mau seperti Harrods di London, Lafayette di Paris. Kan mereka itu tidak banyak. Hanya satu di negara, Lafayette identik dengan Paris. Satu tiap negara. Di Indonesia ya Sarinah," kata Mira di Jakarta, Kamis (20/2).
Mira mengklaim, Sarinah memiliki pesona heritage atau peninggalan sejarah berupa gedung yang merupakan peninggalan Belanda. Peninggalan tersebut dinilai sebagai aset berharga yang menjadi pembeda Sarinah dengan pusat-pusat perbelanjaan lain.
"Sarinah foundernya Soekarno, gedungnya peninggalan Belanda, Sarinah itu heritage," imbuh Mira.
Selain mengandalkan gedung peninggalan Belanda, lanjut Mira, perseroan juga akan memperbesar kapasitas Sarinah guna memfasilitasi kebutuhan generasi muda. Salah satunya dengan membangun Sarinah Square di lokasi saat ini.
"Sarinah itu kekurangan space, anak muda masih kurang. Kita mau bikin Sarinah Square. Kalau Square itu, saya harus kerja sama sama yang belakang. Tempatnya disitu tapi kotak penuh, nanti itu dibangun tinggi, nanti semua bangunan itu semua mendukung sarinah square. Itu masih panjang," papar Mira.
Untuk membangun Sarinah Square, perseroan telah melakukan perhitungan awal. Pembangunan Sarinah Square diproyeksi menghabiskan dana sekitar Rp 1,2 triliun. "Saya kerja sama dengan BPN lama banget. Hitungan kasar dulu itu Rp 1,2 triliun tapi itu berubah lagi," tutup Mira.
(mdk/noe)