Saurya Airlines Jatuh, Ternyata Nepal Sudah Lama Dikenal Buruk di Dunia Penerbangan
Pesawat Saurya Airlines yang jatuh, baru saja lepas landas dari ibu kota kathmandu.
Sebanyak 18 orang dikonfirmasi meninggal dunia dari kecelakaan pesawat Saurya Airlines, Rabu (24/7). Pilot dari pesawat berhasil selamat.
Melansir Reuters, dari kecelakaan tersebut, bandara ditutup sementara. Seorang pejabat Saurya Airlines mengatakan pesawat itu adalah pesawat CRJ200 berkapasitas 50 tempat duduk.
Berdasarkan pelacakan penerbangan Flight Radar 24, Saurya saat ini mengoperasikan dua jet regional CRJ-200, produksi Bombardier Kanada tetapi kemudian dibeli oleh Mitsubishi Heavy Industries pada tahun 2020.
- Bukan Cuma Saurya Airlines, Ini Deretan Kecelakaan Pesawat di Nepal
- FOTO: Begini Kondisi Pesawat Saurya Airlines yang Jatuh dan Terbakar di Nepal, Tewaskan 18 Penumpang
- Pesawat Baru Lepas Landas Jatuh di Nepal, 19 Orang Tewas, Pilot Satu-Satunya yang Selamat
- Ini Dampak Garuda Indonesia dan Saudi Airlines Terlambat Terbangkan Jemaah Haji ke Arab Saudi
Masih ada armada CRJ200 yang dimiliki Saurya, hanya saja sudah lama beberapa armada tersebut tidak terbang.
Bombardier enggan memberi komentar atas jatuhnya pesawat Saurya Airlines.
Merujuk laman resmi Saurya, perusahaan yang didirikan tahun 14 ini memperkenalkan "pengalaman jet" pada rute domestik Nepal dan terbang ke lima tujuan.
Namun beberapa tahun sebelumnya, Nepal menuai banyak kritik karena catatan keselamatan udara yang buruk , dan hampir 350 orang tewas dalam kecelakaan pesawat atau helikopter di negara Himalaya itu sejak tahun 2000.
Insiden paling mematikan terjadi pada tahun 1992, ketika sebuah Airbus Pakistan International Airlines menabrak lereng bukit saat mendekati Kathmandu, dan mengakibatkan 167 orang meninggal dunia.
Yang terbaru, setidaknya 72 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Yeti Airlines pada bulan Januari 2023 yang kemudian dikaitkan dengan pilot yang secara keliru mematikan daya.
Sebagai informasi, pesawat Saurya Airlines yang jatuh, baru saha lepas landas dari ibu kota kathmandu.
Pesawat itu membawa dua kru dan 17 teknisi menuju Kota Pokhara untuk memperbaiki pesawat lain.
"Hanya kapten pilot yang selamat dan kini sedang dirawat di rumah sakit," kata Tej Bahadur Poudyal, juru bicara Bandara Internasinal Tribhuvan di Kathmandu.
Siaran televisi memperlihatkan petuga pemadam kebakaran berusaha memadamkan api dan asap hitam pekat membubung ke angkasa.