SBY klaim selamatkan Indonesia dari 3 krisis ekonomi
SBY juga menyatakan perekonomian di 10 tahun kepemimpinannya terus membaik.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengklaim perekonomian di 10 tahun kepemimpinannya terus membaik. Berdasarkan pengalamannya, dia meminta untuk pemimpin selanjutnya harus mempunyai visi ekonomi Indonesia untuk 30 tahun mendatang.
"Jika tahu yang dibutuhkan rakyat, rencana dan anggaran akan lebih tepat," ujar SBY saat peresmian 6 bandara dan Geopark Kalerda Toba di Terminal Cargo Bandara Internasional Kuala Namu, Deli Serdang, Kamis (27/3).
Dia mengaku, selama 10 tahun ini juga berhasil mempertahankan kondisi ekonomi Indonesia dari dampak krisis yang menimpa beberapa kali. SBY menyebutkan satu per satu krisis itu yakni saat terjadi lonjakan minyak bumi pada 2005, krisis ekonomi global pada 2009, dan krisis emerging market pada 2013 lalu dihadapi dengan baik oleh kepemimpinannya.
"Indonesia selalu terdampak tapi selalu bisa meminimalisir," kata dia.
Kestabilan ekonomi, lanjut dia, berdampak pada masuknya Indonesia dalam peringkat 20 besar ekonomi terbaik dunia. Sementara itu, dilihat dari GDP, Indonesia berada pada peringkat 16. Sedangkan, dari daya beli masyarakat, Indonesia berada di peringkat 15.
"Ekonomi kita lebih tinggi dari tahun 2004," kata dia.
Dia tidak memungkiri, pembangunan infrastruktur di Indonesia masih banyak kekurangan. Walau selama 10 tahun kepemimpinan pemerintahannya sudah mengalokasikan Rp 4.000 triliun untuk pembangunan infrastruktur.
Kondisi ini, kata dia, harus terus ditingkatkan dan dijaga dengan manajemen pemerintahan dan ekonomi yang tetap baik. "Its just a new beginning, a good beginning, ekonomi Indonesia akan terus melaju, unstoppable," kata dia.
Baca juga:
Penjualan Krakatau Steel tertolong pasar dalam negeri
Hadapi pasar bebas Asean 2015, RI hanya modal bonus demografi
Menperin: Produsen mobil Jepang janji pakai aluminium Indonesia
Garuda Indonesia target punya 131 rute Indonesia Timur pada 2020
Kenaikan tarif listrik ganggu target inflasi 2014
-
Kenapa Presiden Sukarno merasa kesulitan keuangan? "Adakah seorang kepala negara lain yang melarat seperti aku hingga sering meminjam uang dari ajudan?' kata Sukarno. "Dalam hal keuangan aku tidak mencapai banyak kemajuan sejak zaman Bandung," tambahnya.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana responden menilai kondisi ekonomi nasional saat ini? Ini ditandai dengan 26,0 persen masyarakat yang menilai ekonomi nasional saat ini buruk. Angka ini seimbang dengan 26,0 persen masyarakat yang mengatakan ekonomi baik. Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.