Seharusnya Rp11.000, ini Alasan Pertamina Harga Pertalite Masih Rp7.650 per Liter
Harga minyak mentah dunia terus mengalami peningkatan sehingga memberikan beban bagi biaya produksi. Namun, PT Pertamina (Persero) mengaku belum akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di saat pesaingnya telah melakukannya lebih dulu.
Harga minyak mentah dunia terus mengalami peningkatan sehingga memberikan beban bagi biaya produksi. Namun, PT Pertamina (Persero) mengaku belum akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di saat pesaingnya telah melakukannya lebih dulu.
Sebagai informasi, saat ini harga jual BBM jenis Pertalite dijual Rp 7.650 per liter. Padahal, harga keekonomian BBM dengan RON 90 saat ini mencapai Rp 11.000. Begitu juga dengan harga jual BBM jenis Premium dijual seharga Rp 6.450 per liter meski nilai keekonomiannya Rp 9.000 per liter.
-
Di mana Pertamina menyalurkan Pertalite? Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina tetap menyalurkan Pertalite? Dengan menyediakan BBM subsidi Pertamina berharap dapat menjaga pemenuhan energi untuk masyarakat dan di saat yang sama menjaga perekonomian nasional
-
Bagaimana Pertamina akan meningkatkan kualitas BBM Pertalite? Pertamina akan mengeluarkan Pertamax Green 92, dengan mencampur Pertalite dgn Ethanol 7 persen.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
"Sampai saat ini Pertamina tidak menaikkan harga BBM," kata Corsec Subholding Commercial and Trading Pertamina, Irto Ginting kepada merdeka.com, Jakarta, Sabtu (6/11).
Irto menjelaskan, keputusan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat. Sebab, selama pandemi Covid-19, daya beli masyarakat menurun seiring dengan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat.
"Pertamina memahami concern Pemerintah terhadap penurunan daya beli masyarakat pasca pandemi Covid-19," kata Irto.
Keuntungan Pertamina Tertekan
Hanya saja, harus diakui Irto, tingginya harga minyak mentah global memberikan tekanan yang signifikan terhadap produksi BBM. Pun dengan keuntungan perusahaan menjadi tertekan.
"Tingginya harga minyak memberikan tekanan signifikan atas beban pokok produksi dan juga menekan profitabilitas Pertamina," ungkapnya.
Maka dari itu, saat ini perseroan dan pemerintah tengah melakukan pembahasan. Kedua belah pihak tengah merumuskan langkah yang akan diambil untuk mencari solusi.
"Saat ini Pertamina dengan pemerintah sedang melakukan pembahasan untuk mencari solusi terbaik," kata dia.
Namun saat disinggung terkait adanya peluang kenaikan harga BBM, Irto enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. "Masih kita review," katanya.
(mdk/bim)