Sejak 1992, Freeport klaim Indonesia sudah raup untung 60 persen
Keuntungan langsung pemerintah yang diberikan perusahaan tambang asal Amerika Serikat ini mencapai USD 15,8 miliar.
PT Freeport Indonesia mengklaim telah membagi keuntungan atas pengelolaan tambang di Papua sebesar 60 persen ke pemerintah sejak 1992. Pasalnya, pemerintah menerapkan banyak pajak dalam pengelolaan tambang dan mineral.
"Di situ ada pajak badan, ada royalti, ada PNBP, ada macam-macam. Itu kontribusi kita sangat besar. Kita punya catatan kontribusi kita kepada pemerintah itu 60 persen dari pajak, royalti dan sebagainya dibanding dari Induk Freeport yang cuma 40 persen," ujar Riza di Resto Dua Nyonya, Jakarta, Minggu (25/10).
-
Dimana Smelter Freeport yang akan mengolah tembaga dan emas di Indonesia? Presiden Jokowi mengatakan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
-
Apa yang akan dihasilkan dari beroperasinya Smelter Freeport di Gresik? Menurut dia, beroperasinya smelter PT Freeport ini akan memberikan sejumlah keuntungan bagi Indonesia. Dengan hilirasasi ini, negara akan mendapatkan nilai tambah yang besar dari pajak maupun dividen.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Kapan Smelter Freeport di Gresik ditargetkan mulai beroperasi? Presiden Jokowi mengatakan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
-
Siapa yang akan direkrut untuk bekerja di Smelter Freeport di Gresik? Dia menuturkan industri pengolahan tembaga ini nantinya akan merekrut 20 ribu anak-anak muda Indonesia untuk bekerja .
-
Bagaimana Belanda mengelola pertambangan emas di Indonesia? Pada abad ke-19, Belanda mendirikan perusahaan tambang yang fokus pada penambangan emas di berbagai daerah di Indonesia, seperti di Sumatera dan Kalimantan. Salah satu tambang emas yang terkenal adalah Tambang Emas Lebong Tandai di Bengkulu yang dikelola oleh Belanda sejak tahun 1870.
Selain itu, keuntungan langsung pemerintah yang diberikan perusahaan tambang asal Amerika Serikat ini mencapai USD 15,8 miliar atau setara Rp 215,1 triliun.
"Manfaat tidak langsung ini lebih besar lagi, ini berupa pembayaran gaji, pembelian dalam negeri, pembangunan daerah, investasi dalam negeri, hampir USD 30 miliar. Yang penerimaan langsung ini 60 persen itu untuk pemerintah Indonesia," kata dia.
seperti diketahui, Freeport mulai beroperasi di Indonesia pada 1967. Operasi Freeport ditandai dengan adanya UU PMA tahun 1967. Saat ini, pemerintah dan Freeport tengah melakukan renegosiasi kontrak karya (KK).
Dalam negosiasi tersebut, ada enam poin yang harus disepakati yaitu pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian di dalam negeri (smelter), pengurangan luas lahan tambang, perubahan perpanjangan kontrak menjadi izin usaha pertambangan (IUP), kenaikan royalti untuk penerimaan negara, divestasi, serta penggunaan barang dan jasa pertambangan dalam negeri.