Sejumlah Pertimbangan Pengusaha Bus Naikkan Tarif di Akhir Tahun
Pengusaha Otobus (PO) berencana melakukan penyesuaian tarif untuk perjalanan di akhir tahun 2021. Sejauh ini pengusaha bus bahkan sudah melakukan perhitungan kenaikan dikisaran 20-30 persen dari tarif ada saat ini.
Pengusaha Otobus (PO) berencana melakukan penyesuaian tarif untuk perjalanan di akhir tahun 2021. Sejauh ini pengusaha bus bahkan sudah melakukan perhitungan kenaikan dikisaran 20-30 persen dari tarif ada saat ini.
Direktur Utama PO Siliwangi Antar Nusa (SAN), Kurnia Lesani Adnan mengatakan, pihaknya tidak berencana untuk melakukan penyesuaian tarif. Sebab, libur akhir tahun untuk trayek jarak jauh tidak terlalu berdampak terhadap jumlah penumpang.
-
Apa saja yang termasuk dalam tarif tol Medan-Kisaran? Tarif Tol Medan - Kisaran 2024 Berdasarkan informasi yang diperoleh pada 3 September 2024, terdapat beberapa penyesuaian tarif tol Medan-Kisaran. Berikut adalah rincian tarif sesuai dengan golongan kendaraan untuk rute Junction Indrapura ke Kisaran dan Lima Puluh ke Kisaran: Junction Indrapura - Kisaran: Kategori I: Rp64.000Kategori II dan III: Rp96.000Kategori IV dan V: Rp128.000 Lima Puluh - Kisaran: Golongan I: Rp43.500Golongan II dan III: Rp65.500Golongan IV dan V: Rp87.000
-
Apa tujuan utama dari portal Pencari Tarif ASEAN Baru? Pengembangan portal Pencari Tarif ASEAN bertujuan memfasilitasi pelaku bisnis dalam memaksimalkan pemanfaatan dari berbagai Perjanjian Perdagangan Bebas milik seluruh negara anggota ASEAN.
-
Bagaimana transportasi umum di Jakarta tahun 1989? Bajaj Masih Jadi Favorit Bajaj oranye masih berkeliaran di jalan.
-
Apa komposisi kuota haji 2024? Besaran kuota tambahan telah ditetapkan pemerintah Kerajaan Arab Saudi sejumlah 20 ribu jemaah, dengan distribusi alokasi kuota sebesar 10 ribu untuk jemaah haji reguler atau 50 persen dan 10 ribu untuk jemaah haji khusus 50 persen, " kata pria yang disapa Gus Yaqut dalam rapat.
"Tapi untuk SAN kami tidak ada kenaikan," kata dia saat dihubungi merdeka.com, Jumat (10/12).
Dia menambahkan, penyesuaian tarif biasanya dilakukan untuk beberapa PO di Pulau Jawa. Sebab, pengusaha melihat ada momentum pada saat peak seasson.
Sebagai informasi, perusahaan yang berusia genap 30 tahun, ini melayani berbagai rute perjalanan di Jawa dan Sumatera. Perusahaan ini didirikan di Bengkulu dan dirintis sejak tahun 1978 oleh H. Hasanuddin Adrian, PO SAN kini menjadi salah satu perusahaan jasa transportasi terbesar di Indonesia.
Berbeda dengan PO SAN, Direktur PT Gunung Harta Transport Solution, I Gede Yoyok Santoso justru tengah mempertimbangkan penyesuaian tarif pada akhir tahun. Pertimbangan kenaikan ini diambil mengingat masa libur natal dan tahun baru penumpang mulai ramai.
"Rencana ada tapi belum pasti. Kami liat situasi dulu," kata dia saat dihubungi.
Meski demikian, Gede belum berani menyebutkan besaran penyesuaian tarif perjalanan di akhir tahun. Terlebih pihaknya masih menghitung dan membaca situasi di lapangan. Apalagi, kondisi saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19.
Sementara, untuk tingkat okupansi Gunung Harta sejauh ini sudah mulai menyentuh 70 persen. Namun angka itu belum stabil. Karena masih bergerak fluktuatif naik turun.
Pengusaha Bus Berencana Naikan Tarif 30 Persen
Sebelumnya, Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) berencana melakukan penyesuaian tarif untuk perjalanan di akhir tahun 2021. Sejauh ini IPOMI tengah melakukan perhitungan kenaikan dikisaran 20-30 persen dari tarif ada saat ini.
Ketua Umum IPOMI, Kurnia Lesani Adnan mengatakan, rencana kenaikan ini diperhitungkan setelah pemerintah memberikan sejumlah persyaratan perjalan untuk angkutan darat saat Nataru. Kenaikan ini pun meminimalisir sepinya penumpang.
"Jadi memang persiapan, kurang lebih kenaikannya seperti itu," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Jumat (10/11).
Berdasarkan catatannya, rata-rata bus tujuan ke Pulau Jawa tingkat okupansinya belum mencapai 100 persen, meskipun pemerintah sudah mengizinkan untuk di isi penuh. Tingkat keterisian tempat duduk hanya sekitar 60-70 persen. Namun begitu angka itu sudah naik dibandingkan awal-awal pandemi yang hanya 40-50 persen.
"Nah ini sampai dengan kemarin sudah bergerak 70-80 persen," katanya.
(mdk/azz)