Sejumlah Produsen Mobil Raksasa Tertarik Investasi Mobil Listrik di RI
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian, Harjanto mengatakan, beberapa produsen otomotif seperti Hyundai, Toyota, dan Suzuki tertarik membangun pabrik mobil listrik di Indonesia. Saat ini produsen-produsen tersebut sedang dalam taraf penjajakan.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian, Harjanto mengatakan, beberapa produsen otomotif seperti Hyundai, Toyota, dan Suzuki tertarik membangun pabrik mobil listrik di Indonesia. Saat ini produsen-produsen tersebut sedang dalam taraf penjajakan.
"Kayak pabrik Suzuki, Toyota, Hyundai. Kan mereka baru taraf penjajakan," kata Harjanto saat ditemui, di Kemenko Maritiman, Jakarta, Jumat (28/12).
-
Bagaimana peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global? Indonesia dapat terus memperkuat perannya sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan baterai EV global, tidak hanya memenuhi permintaan domestik tetapi juga kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan global akan nikel berkualitas tinggi.
-
Apa yang memengaruhi penggunaan energi mobil listrik? Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi konsumsi energi mobil listrik yang perlu dipahami agar jangkauan dan kinerjanya dapat dioptimalkan.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
Meski demikian, Harjanto mengaku belum dapat mengungkapkan secara terperinci terkait rencana investasi tersebut, seperti besaran investasi maupun waktu persis investasi dilakukan. Sebab, kebijakan investasi itu akan ditentukan oleh masing-masing perusahaan berdasarkan hasil penjajakan yang mereka lakukan.
"Intinya mereka sudah ada willingness mau rencana investasi. Tapi kapannya ya tanya mereka lah, itu mereka," tegasnya.
Sementara itu, Peraturan Presiden (Perpres) saat ini, mobil listrik telah masuk tahap finalisasi. Perpres tersebut akan menjadi payung hukum bagi industri yang akan mengembangkan mobil listrik.
"(Target penerbitan Perpres) tanya sama Menko Kemaritiman, targetnya ini mau dirapatkan lagi Januari 2018," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa Indonesia terus berupaya untuk mengembangkan kendaraan listrik di dalam negeri. Berbagai komponen kendaraan listrik diupayakan dapat dibuat di dalam negeri.
Untuk komponen baterai, kata Luhut akan dipasok dari pabrik lithium bisa yang akan mulai dibangun pada 11 Januari 2019 di Morowali. Menurut dia, baterai yang dihasilkan akan lebih murah.
Luhut mengatakan bahwa saat ini sudah ada produk motor listrik, yakni Gesits. Hanya memang harus diakui bahwa komponen baterai yang digunakan pada produk tersebut masih mahal.
"Gesits sepeda motor yang ditampilkan Presiden kemarin. Tapi baterai masih agak sedikit mahal. Tidak apa-apa. Nanti lithium battery yang di Morowali selesai dalam waktu 1,5 tahun, atau 2 tahun ke depan, nanti baterai itu akan menggantikan," kata dia, di Kantornya, Jakarta, Kamis (6/12).
Selain itu, saat ini pemerintah tengah menjajaki rencana pembangunan pabrik mobil listrik, salah satunya di Purwakarta. Luhut mengatakan hal tersebut sebagai upaya Indonesia agar lebih mandiri dalam proses produksi mobil listrik.
Baca juga:
Mitsubishi Indonesia Dukung Pengembangan Infrastruktur Mobil Listrik
Punya Teknologi Canggih, Pengisian Daya Mobil Listrik Penuh Dalam 20 Menit
Kini Mobil Listrik BMW Bisa 'Dicas' di SPBU Pertamina Kuningan-Jakarta
Pertamina Resmi Operasikan Fasilitas Pengisian Energi Kendaraan Listrik
Mobil Listrik Tiba di Pekanbaru, PLN Siapkan SPLU