Sektor-Sektor Pendorong Ekonomi Kuartal III Tumbuh 3,51 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3,51 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal III 2021. Ekonomi nasional pada triwulan ketiga juga tumbuh 1,55 persen secara kuartalan atau qtq.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 3,51 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal III 2021. Ekonomi nasional pada triwulan ketiga juga tumbuh 1,55 persen secara kuartalan atau qtq.
Jika dihitung secara kumulatif pada Januari-September 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kuartal III berada di kisaran 3,24 persen.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan target pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan mencapai 6,22 persen? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Kenapa KKP menargetkan pertumbuhan PDB perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga menargetkan pertumbuhan PDB perikanan rata-rata berada di angka 4,00-5,00 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
Kepala BPS, Margo Yuwono mengatakan, pergerakan ekonomi nasional di triwulan 3 tahun ini banyak ditopang oleh industri pengolahan. Di mana, industri tersebut memberikan kontribusi sampai 0,75 persen terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang 3,51 persen pada triwulan III 2021 ini sumber pertumbuhannya berasal dari industri pengolahan. Itu merupakan sumber pertumbuhan tertinggi mencapai 0,75 persen," jelas Margo dalam sesi teleconference, Jumat (5/11).
"Kemudian diikuti dengan perdagangan 0,67 persen, pertambangan 0,56 persen, konstruksi 0,38 persen, dan kategori lainnya sebesar 1,15 persen," dia menambahkan.
Selanjutnya
Jika dihitung secara per sektor, Margo memaparkan, pertumbuhan tertinggi diberikan sektor perdagangan yang tumbuh karena adanya relaksasi PPnBM.
"Sektor perdagangan besar dan eceran tumbuh 5,16 persen karena perdagangan mobil dan sepeda motor dan reparasi tumbuh 14,91 persen, akibat relaksasi PPnBM," ungkap dia.
Di sisi lain, sektor pertanian juga mengalami pertumbuhan 1,31 persen. Lalu industri pengolahan tumbuh 3,68 persen, dan sektor kontruksi tumbuh 3,84 persen.
Namun, pertumbuhan negatif di kuartal III 2021 masih dirasakan sektor transportasi dan makanan/minuman, akibat adanya kebijakan PPKM Darurat pada Juli-Agustus lalu.
"Transportasi masih terkontraksi 0,72 persen, lalu akomodasi dan makanan minum terkontraksi 0,13 persen," kata Margo.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com