Selain AirAsia, Kemenhub akui maskapai lain juga terbang ilegal
Djoko mengancam akan membekukan rute penerbangan milik maskapai lain yang terbukti melanggar perizinan.
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah membekukan rute terbang Surabaya-Singapura milik maskapai penerbangan Indonesia AirAsia. Keputusan itu diambil lantaran maskapai tersebut disebut-sebut melakukan pelanggaran izin terbang.
Plt Direktur Perhubungan Djoko Murjatmodjo kembali menegaskan bahwa penerbangan AirAsia QZ8501 merupakan penerbangan ilegal. "Identifikasi kita sudah tegas dia (AirAsia) salah karena tidak terbang sesuai waktu yang diperizinkan," kata Djoko di Jakarta, Senin (5/1).
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kapan kejadian kaca depan pesawat British Airways nomor 5390 meledak? Pada 10 Juni 1990, penerbangan British Airways nomor 5390 mengalami kejadian luar biasa yang hampir berujung fatal.
Ternyata, tidak hanya AirAsia yang melakukan pelanggaran izin terbang. Djoko mengakui, banyak maskapai lain kerap 'bermain' dalam persoalan izin ataupun slot terbang. Djoko mengancam akan membekukan rute penerbangan milik maskapai lain yang terbukti melanggar perizinan.
"Kita curiga, airlines lain (selain AirAsia) ada kesalahan seperti itu. Bila dalam penyelidikan ditemukan ada yang salah, rute penerbangan lain akan kita bekukan juga," ungkapnya.
Djoko menuturkan, dalam peraturan penerbangan dunia, bandara yang kepadatannya lebih dari 50 persen bakal menyerahkan persoalan slot kepada komite. Dalam hal ini Indonesia Slot Committee (IDSC). Untuk koordinator internasional di Indonesia, maskapai Garuda Indonesia menjadi penanggungjawab.
Baca juga:
Kemenhub tuding AirAsia ubah slot terbang tanpa izin
Kemenhub: Jatuhnya AirAsia QZ8501 tak terkait terbang ilegal
Kemenhub: Identifikasi kami sudah jelas, AirAsia salah
Teka teki di balik penerbangan ilegal AirAsia QZ8501
INACA ogah komentar soal dugaan terbang ilegal AirAsia QZ8501
Bantah Kemenhub, Singapura sebut AirAsia QZ8501 terbang legal