Selain Biodiesel, Indonesia Bakal Ubah Alga jadi Bahan Bakar
Dengan adanya rencana tersebut, dia meminta BPPT melakukan uji coba secara mendalam. Mengingat Indonesia memiliki sumber daya alga yang cukup besar sehingga sangat memungkinkan apabila diterapkan.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia akan mengubah alga menjadi minyak untuk bahan bakar. Inovasi alga menjadi minyak tersebut merupakan hasil promosi Chevron yang diyakini mampu menekan defisit migas.
"Lalu, ke depannya juga bisa diciptakan minyak berbasis alga. Chevron sudah mempromosikan," ujar Airlangga di Kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta, Senin (24/2).
-
Apa itu biodiesel? Biodiesel adalah bahan luar biasa yang memiliki kualitas luar biasa karena dibuat dari minyak nabati dan hewani bekas. Minyak ini dibuat dengan mengolah minyak dengan alkohol untuk menghasilkan bahan bakar yang mampu membakar dan menggerakkan segala sesuatu mulai dari bus penumpang hingga unit pemanas, mengubah sisa minyak menjadi cara baru yang ampuh untuk berkeliling kota.
-
Siapa yang mendorong Pertamina untuk mengembangkan biofuel generasi kedua? Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari mengatakan bahwa pemerintah mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Pertamina untuk mengembangkan biofuel generasi kedua dan ketiga.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto meyakinkan para pengusaha AS tentang iklim investasi di Indonesia? Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan," tanggap Menko Airlangga.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Pertamina akan mengembangkan bioenergi? “Nanti energi kita akan berbasis bioenergi, karena Indonesia ada banyak sumber daya. Di India saya bertemu dengan technology liaison untuk bioethanol dan limbahnya bisa diproses di perusahaan India, ini salah satu follow up yang akan kita kerja samakan,” ujar Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina.
-
Siapa yang bertemu dengan Airlangga Hartarto saat membahas investasi di Indonesia? Delegasi kongres Amerika Serikat yang terdiri Jonathan Jackson, Young Kim, Andy Barr, dan Jasmine Crockett, bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta di Jakarta, Senin (28/8).
Dengan adanya rencana tersebut, dia meminta BPPT melakukan uji coba secara mendalam. Mengingat Indonesia memiliki sumber daya alga yang cukup besar sehingga sangat memungkinkan apabila diterapkan.
"Ini jadi tantangan BPPT untuk menerapkan. Sebagai negara penghasil alga yang cukup besar, jangan sampai kita ketinggalan oleh negara lain untuk memanfaatkan ini," ujar Airlangga.
Kurangi Defisit Neraca Perdagangan
Kemudian untuk mengurangi defisit neraca perdagangan, pengembangan industri substitusi impor difokuskan kepada farmasi (obat dan bahan baku obat). Saat ini 90 persen bahan baku obat masih mengandalkan impor.
"Jadi, perlu didorong pengembangan penelitian dan pengembangan (litbang) industri farmasi guna meningkatkan kemampuan industri farmasi ke arah litbang yang memprioritaskan bahan baku dalam negeri," ujarnya.
Dia berharap BPPT secara konsisten menghasilkan inovasi teknologi produksi bahan baku obat yang untuk 5 tahun ke depan diprioritaskan pada produksi antibiotik amoksisilin, parasetamol, insulin, adjuvant vaksin dan herbal, sebagaimana telah ditetapkan dalam Program Prioritas Nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
"Kami meyakini bahwa transformasi ekonomi akan berjalan lebih cepat dan kuat jika dibarengi oleh transformasi digital," jelasnya.
(mdk/idr)