Semester I 2016, pendapatan Elnusa turun 5,1 persen menjadi Rp 1,7 T

Semester I 2016, pendapatan Elnusa turun 5,1 persen menjadi Rp 1,7 triliun. Di mana pada tahun lalu perseroan mampu mendapat Rp 1,8 triliun. Elnusa menyebut kondisi perekonomian global dan harga minyak memang belum cukup stabil berdampak pada penurunan pendapatan usaha.

PT Elnusa Tbk membukukan penurunan pendapatan sepanjang semester I 2016 sebesar 5,1 persen dari periode yang sama tahun lalu. Di semester I 2016, Elnusa meraup pendapatan Rp 1,7 triliun, di mana tahun lalu mampu mendapat Rp 1,8 triliun.

"Kondisi perekonomian global dan harga minyak memang belum cukup stabil sehingga berdampak pada penurunan pendapatan usaha kami," ujar Direktur Keuangan Elnusa, Budi Rahardjo, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (26/9).

Sementara, perseroan mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 9,2 persen mencapai Rp 145 miliar dibandingkan Rp 133 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

"Namun dengan manajemen bisnis yang baik membuat kami mampu bertahan bahkan relatif lebih baik dibanding perusahaan lain di industri migas nasional," paparnya.

Efisiensi struktur biaya menjadi strategi yang tidak dapat dihindari dalam menyikapi situasi industri seperti ini. Elnusa mampu menekan beban pokok pendapatan sebesar 8 persen sehingga menghasilkan peningkatan laba kotor Elnusa sebesar 9,7 persen menjadi Rp 324 miliar.

Laba usaha melonjak 35,8 persen menjadi Rp 232 miliar karena penurunan beban usaha sebesar 35 persen yang juga menghasilkan peningkatan EBITDA sebesar 23,6 persen menjadi Rp 377 miliar. Marjin laba kotor, laba usaha dan EBITDA juga membaik menjadi masing-masing 18,9 persen, 13,6 persen dan 22 persen pada semester I 2016 ini.

"Nature of business Elnusa yang terdiferensiasi juga memberi keuntungan tersendiri bagi kami, di mana sepanjang tengah tahun 2016 ini menurunnya aktivitas bisnis jasa drilling & oilfield dapat diimbangi dengan tumbuhnya aktivitas jasa seismik, jasa distribusi dan logistic serta bisnis penunjang lain yang dikelola oleh beberapa anak usaha Elnusa yang berkontribusi signifikan bagi bisnis Perseroan secara keseluruhan."

Elnusa juga mencatat utang berbunga turun di akhir Juni 2016 sebesar 34,4 persen menjadi Rp 485 miliar di mana turut mengurangi beban keuangan Elnusa sepanjang periode 6 bulan di 2016 ini. Sementara, nilai saham ELSA naik dari pertengahan Januari 2016 yaitu Rp 174 menjadi Rp 446 per penutupan perdagangan Jumat 23 September 2016 kemarin.

"Pada semester ini pula ELSA bahkan sempat menyentuh kembali level harga Rp 620 di bulan Juni 2016 yang lalu."

Baca juga:
Eksplorasi migas, Elnusa siapkan USD 5 juta untuk tambah kapal
DPR: Tak ada lembaga yang mampu melindungi nasabah
Tahun lalu, pendapatan Elnusa capai Rp 4,2 triliun
Pelemahan rupiah untungkan Elnusa
Harga minyak dunia turun, Elnusa dapat kontrak baru USD 45 juta
Tahun depan Elnusa anggarkan belanja modal Rp 600 miliar
Elnusa catat peningkatan laba usaha sebesar 23 persen