Semester I-2018, laba bersih Pertamina EP meroket 124 persen jadi USD 361 juta
Pendapatan Pertamina EP juga berasal dari hasil penjualan lifting di dalam negeri sebesar 13.632.26 MBO atau sekitar 45,2 persen terhadap RKAP 2018 sebesar 30.143 MBO. Sedangkan penjualan ekspor minyak berasal dari ekspor kondensat Senoro Field Matindok sebesar 155 MBO ke Singapura dan Korea Selatan.
PT Pertamina EP selaku anak usaha PT Pertamina (Persero) mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I-2018. Laba bersih perusahaan tercatat sebesar USD 361 juta hingga Juni 2018, atau sekitar 65,95 persen dari target tahun ini sekitar USD 547 juta.
Raihan laba tersebut naik 124,76 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu yang sebesar USD 289,4 juta atau 48,56 persen dari RKAP 2017 sebesar USD 595 juta.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Apa peran utama Pertamina dalam membangun ketahanan energi di Indonesia? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Apa yang diluncurkan Pertamina di Indonesia Sustainability Forum? Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
-
Kapan Pertamina memulai program SEB? Sekolah Energi Berdikari (SEB) yang diinisiasi Pertamina sejak Juni 2023 telah berhasil memberikan edukasi kepada 4.685 siswa untuk mengenal energi bersih.
Presiden Direktur Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf mengatakan, peningkatan laba bersih ditopang oleh kenaikan penjualan. Hingga Juni 2018, pihaknya membukukan pendapatan USD 1.458 juta, naik 118 persen dari USD 1.234 juta secara tahunan (Year-on-Year/YoY) yang didorong oleh penjualan dalam negeri non-BBM sebesar USD 1.442 juta serta ekspor minyak mentah dan gas USD 16.4 juta.
"Kenaikan pendapatan juga ditopang oleh kenaikan harga minyak, yaitu USD 66,28 per barel yang naik 138,1 persen dari USD 48,48 per barel dari periode sama tahun lalu. Dan juga harga gas USD 6,07 per MSCF, naik 102,63 persen dari USD 5,92 (YoY)," ujar dia di Jakarta, Jumat (10/8).
Menurutnya, pendapatan Pertamina EP juga berasal dari hasil penjualan lifting di dalam negeri sebesar 13.632.26 MBO atau sekitar 45,2 persen terhadap RKAP 2018 sebesar 30.143 MBO. Sedangkan penjualan ekspor minyak berasal dari ekspor kondensat Senoro Field Matindok sebesar 155 MBO ke Singapura dan Korea Selatan serta penjualan ekspor gas dari Unitisasi Suban sebesar 863,12 MMSCF ke konsumen Gas Supply Pte Ltd Singapura.
"Peningkatan penjualan sepanjang semester I-2018 juga ditopang oleh realisasi produksi migas Pertamina EP yang naik 101,76 persen menjadi 252.529 BOEPD pada tahun 2018 dari 248.161 BOEPD di tahun 2017," katanya.
Hingga akhir Juni 2018, realisasi produksi harian minyak Pertamina EP adalah 76 ribu BOPD atau 91,65 persen dari angka RKAP 2018 sebesar 83 ribu BOPD, 96.36 persen dibandingkan dengan realisasi produksi harian minyak di tahun sebelumnya.
Sementara itu, produksi gas hingga Juni 2018 mencapai 1.022,4 MMSCFD dari target RKAP 986.110 MMSCFD, lebih tinggi 104.28 persen daripada posisi akhir Juni 2017 sebesar 980,44 MMSCFD. Secara total produksi migas Pertamina EP sampai ahir Juni 2018 sebesar 252.529 BOEPD atau 99.73 persen dibandingkan RKAP 2018 sebesar 253.203.
Pertamina EP juga telah merealisasikan anggaran biaya operasi (ABO) sebesar USD 567 juta, naik 112,8 persen dibanding periode sama tahun lalu sebanyak USD 502,4 juta. Sedangkan anggaran biaya investasi (ABI) hingga akhir Juni sebesar USD 199,4 juta, meningkat 105,3 persen dari USD 189,67 (YoY).
Nanang menyatakan, pihaknya juga melakukan eksplorasi yang telah mencapai tujuh sumur untuk meningkatkan cadangan migas. Sebanyak tiga sumur sudah selesai eksplorasi, sementara empat sumur sisa masih dalam tahap pengeboran.
Dia juga menyebutkan, pelaksanaan untuk seismik 2D telah dilakukan sepanjang 153 km dan 3D seluas 344 km persegi.
"Pada semester II-2018 kami proyeksikan realisasi pengeboran mencapai 13, seismik 2D sepanjang 1190 km dan 3D seluas 444 km persegi. Pengeboran dilakukan di beberapa area potensial, seperti Akasia Maju dan Pinus Harum (Jawa Barat), serta Sekarwangi (Sumbagsel) dan Wolai (Sulawesi Tengah)," tutur Nanang.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Dorong BBM Euro 4, Pertamina sebut demi kualitas udara Indonesia lebih baik
Ini rencana bisnis Pertamina usai ambil alih Blok Sanga-Sanga
Menteri Rini soal Blok Rokan: Modal Pertamina tumbuh besar hingga ke negara lain
Garap Blok Sanga-Sanga, Pertamina bakal rekrut bekas pekerja Vico Indonesia
Pertamina gelontorkan Rp 7,5 M terangi 13.470 rumah di Jabar dan Banten
Alih kelola Blok Sanga Sanga, Pertamina integrasikan operasional aset