Semester-I 2019, Laba Bersih BTN Turun 7,1 Persen Menjadi Rp1,3 Triliun
Direktur Utama BTN, Maryono menjelaskan saat ini industri perbankan tengah menghadapi banyak tantangan. Salah satu penyebabnya adalah suku bunga acuan yang pada semester I belum diturunkan. Hal ini menyebabkan biaya dana bunga di perseroan meningkat.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) membukukan laba bersih sebesar Rp1,3 triliun sepanjang semester I-2019. Angka ini turun 7,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy).
Direktur Utama BTN, Maryono menjelaskan saat ini industri perbankan tengah menghadapi banyak tantangan. Salah satu penyebabnya adalah suku bunga acuan yang pada semester I belum diturunkan. Hal ini menyebabkan biaya dana bunga di perseroan meningkat.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Siapa yang meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Apa yang membuat mayoritas analis merekomendasikan saham BBRI untuk dibeli? Atas pencapaian tersebut, mayoritas analis pasar modal tetap memasang rekomendasi Buy atau Beli untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Mengutip Bloomberg Technoz, berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 33 analis atau 97,1% memasang rekomendasi Beli untuk BBRI.
"Ini pengaruh ke ke bisnis, tapi masih tetap sustain dan masih ada dampak ke likuiditas dan profitabilitas," kata Maryono dalam konferensi pers Kinerja Keuangan, di Kantor Pusat BTN, Jakarta, Jumat (26/7).
Dia menjelaskan, biaya dana ini juga menyebabkan net interest income (NII) BTN ikut mengalami penurunan. "Karena di awal ada 5 kali bunga acuan naik dan dipertahankan. Tapi kita tidak menaikkan bunga kredit, sehingga pendapatan bunga kita tetap (tak bertambah)," ujarnya.
Kendati demikian, nilai laba bersih tersebut telah mencapai 50 persen dari target pada akhir 2019 senilai Rp2,6 triliun. Dia mengaku optimis pada akhir tahun nanti, perseroan akan mencapai target laba bersih yang telah dibidik.
"Kinerja kami pada semester pertama ini on track. Nanti pada semester dua, kami akan menerbitkan junior global bond sebagai amunisi untuk memacu bisnis di tahun depan," tutupnya.
Adapun, dengan penerbitan global bond tersebut, beserta berbagai tambahan wholesale funding lainnya, Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank BTN diproyeksikan berada di level 19,1 persen pada Desember 2019. Dengan permodalan tersebut, Bank BTN bersiap memacu kredit pada tahun depan.
Baca juga:
BTN Gandeng TNI Dongkrak Penyaluran KPR dan Incar DPK Ritel
BTN Sabet Penghargaan Emiten Terbaik Versi Analis
Pertimbangkan Ekonomi Makro, BTN Lakukan Penyesuaian Rencana Bisnis Bank
Bank BTN Gandeng PP Properti Tawarkan Bunga KPR 5 Persen
Obligasi Berkelanjutan BTN Tahap II Kelebihan Permintaan, Tembus RP3,14 Triliun
Pembangunan Infrastruktur Dongkrak Harga Perumahan, Ini Detailnya