Sempat Kena Skandal Manipulasi Pasar, Gautam Adani Kembali Jadi Orang Terkaya di Asia
Kekayaan Gautam Adani sempat turun drastis akibat skandal manipulasi pasar.
Kekayaan Gautam Adani sempat turun drastis akibat skandal manipulasi pasar.
- Sidang Dugaan Korupsi Jual Beli Emas Antam, Saksi Sebut Klaim Kekurangaan Emas Rekayasa Budi Said
- Giliran Adik Sandra Dewi, Kartika Dewi Diperiksa Kejagung Atas Kasus Korupsi Timah
- Geger 109 Ton Emas Antam Palsu Beredar di Masyarakat
- Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Sempat Kena Skandal Manipulasi Pasar, Gautam Adani Kembali Jadi Orang Terkaya di Asia
Pengusaha asal India, Gautam Adani kembali meraih posisi teratas daftar orang terkaya di Asia, setelah naik-turunnya peringkat di 2023 lalu.
Hal ini terjadi beberapa hari setelah pengadilan tinggi India menyatakan tidak akan melakukan penyelidikan baru atas tuduhan Hindenburg Research terhadap miliarder tersebut.
Mengutip laman The Business Times, kekayaan bersih Adani naik USD7,7 miliar dalam sehari menjadi USD97,6 miliar atau setara Rp1,5 kuadriliun.
Capaian itu juga membuatnya kembali posisi teratas daftar orang terkaya di India, menggeser Mukesh Ambani, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Ambani, ketua Reliance Industries, tertinggal tipis dengan kekayaan bersih USD 97 miliar, menurut indeks.
Kembalinya pengusaha generasi pertama, yang memulai karirnya sebagai pedagang berlian pada tahun 1980-an, menandai tahun penting bagi konglomerat di sektor listrik itu.
Meski telah membantah tuduhan Hindenburg terkait dugaan penipuan perusahaan, Adani Group telah kehilangan nilai pasar lebih dari USD 150 miliar atau Rp2,3 kuadriliun tahun lalu dan menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menarik kembali investor, pemberi pinjaman, membayar utang, dan meredakan kekhawatiran peraturan.
Merdeka.com
Saham Adani Group menguat setelah Mahkamah Agung India minggu ini memerintahkan regulator pasar lokal untuk menyelesaikan penyelidikannya terhadap konglomerat tersebut dalam waktu tiga bulan dan mengatakan tidak diperlukan penyelidikan lagi.
Penangguhan hukuman pengadilan tersebut memicu peningkatan kekayaan sebesar USD 13,3 miliar bagi Adani, setelah mencatat salah satu kerugian kekayaan terbesar di dunia pada tahun 2023.
Diketahui, perusahaan milik Gautam Adani telah berkomitmen melakukan investasi sebesar USD 100 miliar selama dekade berikutnya untuk transisi ramah lingkungan di seluruh bisnisnya, juga kembali dengan cepat mendiversifikasi kerajaannya di luar asal perdagangan batu bara ke pusat data, kecerdasan buatan, pembangunan perkotaan, bandara, dan media.
Sebelumnya, Hindenburg Research mengejutkan para investor pada akhir Januari ketika menerbitkan sebuah laporan yang menuduh Adani dan perusahaannya melakukan penipuan dan manipulasi pasar yang diduga terjadi selama beberapa dekade.
Merdeka.com
Hindenburg mengajukan 88 pertanyaan kepada Adani yang meragukan kesehatan keuangan konglomeratnya. Itu berkisar dari permintaan untuk perincian tentang entitas lepas pantai grup hingga mengapa ia memiliki struktur perusahaan yang saling berbelit-belit dan saling terkait. Grup Adani mengatakan sedang mempertimbangkan tindakan hukum untuk menjawab klaim tersebut.