Seperti Bangkok, transportasi umum bisa libas pasar sepeda motor
Bangkok menjadi salah satu kota yang mampu menggaet para pengguna sepeda motor untuk pindah ke transportasi umum.
Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor (AISI), Sigit Kumala mengungkapkan, sepeda motor saat ini masih digandrungi masyarakat sebagai transportasi utama dalam mendukung aktivitas mereka. Penyebabnya, transportasi massal yang ada masih belum memadai untuk membuat masyarakat berpindah.
"Transportasi massal belum memadai, satu-satunya alat transportasi yang harganya terjangkau dan mobile yaitu sepeda motor," ujar Sigit saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Sabtu (30/7).
-
Di mana sekte pemuja sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.
-
Kapan Pegi Setiawan menerima hadiah sepeda motor? Pegi menerima langsung sepeda motor yang diberikan pada Minggu (14/7).
-
Mengapa layanan antar jemput dengan sepeda motor menjadi pilihan untuk mencari penghasilan tambahan? Seiring waktu, layanan antar jemput dengan sepeda motor menjadi semakin umum sebagai sarana transportasi untuk mencari penghasilan tambahan, yang akhirnya dikenal dengan sebutan ‘ojek’.
-
Kenapa banyak orang memilih mudik motor? Mayoritas masyarakat beralasan mudik memakai motor lebih hemat biaya dan memudahkan mobilisasi di kampung halaman. "Kalau pakai motor, biayanya enggak sampai Rp500 ribu. Di kampung juga bisa ke mana-mana. Pakai motor bisa 8-9 jam, paling kalau capek istirahat dulu di rest area,"
-
Kapan pencurian motor itu terjadi? Peristiwa itu sebenarnya telah terjadi pada 16 Oktober 2020.Namun pelaku JM baru tertangkap di rumahnya setelah tiga tahun hidup di kebun untuk menghindari polisi.
-
Kapan sebaiknya busi motor diganti? Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa ciri-ciri busi motor harus diganti, sebaiknya segera periksakan motor Anda ke bengkel terpercaya.
Menurutnya, apabila pemerintah mampu memperbaiki kualitas dan pelayanan transportasi massal, maka bukan tidak mungkin para pengguna sepeda motor akan meninggalkan kuda besinya. Dampaknya, kepadatan ibu kota akan ikut terkikis.
"Itu bisa terjadi, tapi hanya di perkotaan. Kalau di daerah atau pedesaan agak sulit karena pembangunan di sana lambat dan transportasi juga masih cukup sulit," kata dia.
Sigit mencontohkan, Bangkok menjadi salah satu kota yang mampu menggaet para pengguna sepeda motor untuk pindah ke transportasi umum.
"Contoh di Bangkok itu ada MRT yang menghubungkan seluruh bagian kota, pasar sepeda motor turun. Turunnya sekitar 40 persen dalam 5 tahun, itu di 2007 sampai 2012," tuturnya.
"Jadi kalau nanti MRT terhubungkan antara Jakarta - Bandung - Surabaya ya otomatis akan turun. Tapi desa ke kotanya enggak. karena engga terhubung. Pembangunan infrastrukturnya lambat ditambah lagi mereka pakai motor difasilitasi kredit memudahkan mereka mendapat transportasi terjangkau," sambungnya.
Senada dengan Sigit, Asisten GM Marketing Yamaha Indonesia, Mohammad Masykur mengakui jika Indonesia bisa memiliki tata kelola dan manajemen transportasi massal yang sangat baik, bukan tidak mungkin pihaknya kehilangan konsumen.
"Belajar dari negara lain yang transportasi masalnya sudah cukup dan lebih baik dari Indonesia, akan membuat permintaan sepeda motor berkurang," tutupnya.
Baca juga:
Terobosan Menhub Budi, sediakan transportasi nyaman buat pelancong
Menhub Budi: GrabCar ada di hati rakyat tapi logikanya belum masuk
Menhub Budi buka kesempatan swasta investasi sektor transportasi
Jonan berbisik ke Budi Karya: Lakukan upaya perbaikan SDM
Naik kereta dari Stasiun Pasar Senen kini jadi seperti di bandara
Ahok sebut uang hasil ERP buat subsidi pengadaan transportasi umum
Pakai BBG, pengemudi bajaj gas bawa pulang Rp 300.000 per hari