Siap-Siap! Polisi Bakal Razia Travel Gelap Saat Arus Balik Lebaran
Menhub Budi mengusulkan Polisi melakukan razia mencari travel gelap saat arus balik lebaran.
Menhub Budi mengusulkan Polisi melakukan razia mencari travel gelap saat arus balik lebaran.
- Istri Ketahuan Selingkuh Lindas dan Seret Suaminya Baru Menyesal Usai Ditangkap Polisi
- Terungkap Bukti Chat Tagihan Umrah Rp1 Miliar, Ada Panggilan 'Komandan SYL'
- Kehabisan Tiket Mudik Kereta Api Rute Surabaya, Jalur Ini Bisa Jadi Solusinya
- Jalur Lembang Macet Parah Imbas Libur Panjang, Polisi Terapkan 'One Way' Secara Bergantian
Siap-Siap! Polisi Bakal Razia Travel Gelap Saat Arus Balik Lebaran
Siap-Siap! Polisi Bakal Razia Travel Gelap Saat Arus Balik Lebaran
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bakal menindak tegas travel gelap yang mengangkut penumpang pada saat arus balik Lebaran 2024.
Sikap itu diambil lantaran temuan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), terkait kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 beberapa waktu lalu, yang ternyata adalah travel gelap.
Menhub lantas meminta pihak Kepolisian untuk melakukan razia terhadap travel gelap saat pergerakan arus balik.
Kendaraan resmi yang ditangkap basah itu nantinya akan disuruh putar balik untuk tidak melanjutkan perjalanannya.
merdeka.com
"Jadi, saya minta satu, pak Polisi melakukan law enforcement agar travel gelap dirazia. Jadi para pemudik kalau dia memaksakan menghindari itu jangan marah kalau tiba-tiba polisi meminggirkan dan balik arah,"
tegas Menhub di Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Jumat (12/4).
Berkaca pada kasus kecelakaan maut di KM 58, ia tak ingin insiden serupa kembali terulang. Budi tidak ingin keselamatan para pemudik terancam akibat keletihan sopir yang telah mondar-mandir antar kota selama berhari-hari.
Terlebih, travel tidak hanya mengangkut penumpang orang saja. Melainkan bawaan barang dalam jumlah besar yang kerap membuat pergerakan kendaraan menjadi tidak stabil.
"Kalaupun itu terjadi, para penumpang lihat apakah mobilnya itu fit. Dan, jangan mau 12 orang," kata Budi Karya.
Bahkan 12 orang tersebut belum termasuk barang penumpang.
"Tahu enggak kalau 12 orang itu, dan atas ada barang, mobil itu jadi tidak stabil. Kecepatannya nambah banyak karena itu sudah momen berat, dan labil. Itu kalau kita sekejap tidur, itu lah yang terjadi," tuturnya.