Sinergi Fintech dan UMKM Kunci RI Tangkal Dampak Resesi Global
Keberadaan fintech di Indonesia dinilai dapat membantu eksistensi usaha kecil, menengah dan mikro (UMKM). Peranan keduanya akan menjadi penting terutama dalam menghadapi resesi global. Fintech dapat berperan sebagai solusi pendanaan kepada sektor UMKM yang dapat bertahan atas ancaman resesi ekonomi dunia di 2020.
Keberadaan finansial technology (fintech) di Indonesia dinilai dapat membantu eksistensi usaha kecil, menengah dan mikro (UMKM). Peranan keduanya akan menjadi penting terutama dalam menghadapi resesi global.
Staf Khusus Presiden Republik Indonesia dan Pendiri & CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, menyebutkan fintech dapat berperan sebagai solusi pendanaan kepada sektor UMKM yang dapat bertahan atas ancaman resesi ekonomi dunia di 2020.
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana KM Umsini dipadamkan? Api sudah berhasil dipadamkan pada pukul 09.30 WITA," ucap Evan Eryanto mengutip Liputan6.com (10/6).
-
Di mana saja Disperindagkop UKM Paser meninjau pengerjaan pasar? Peninjauan dimulai di Pasar Kapitan Wasel Desa Tepian Batang, Kecamatan Tanah Grogot; kemudian pasar Keresik Bura dan terakhir pasar rakyat Desa Petangis, Kecamatan Batu Engau.
Dia mencontohkan, eksistensi Amartha dalam 10 tahun mendampingi UMKM telah banyak memberikan pelayanan keuangan maupun non keuangan.
"Amartha sebagai alternatif investasi berdampak sosial, telah menyalurkan pendanaan Rp1,7 triliun kepada lebih dari 361.000 perempuan pengusaha mikro di pedesaan," kata dia, Sabtu (14/12).
Fintech seperti Amartha dapat memberikan pendanaan, pelayanan keuangan dan memberdayakan sektor UMKM dan ekonomi informal, yang tidak terlayani dan dijangkau oleh perbankan dan lembaga keuangan formal. Sebab, masih banyak UMKM yang belum bankable.
Dari hasil riset Amartha bersama Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada di tahun 2019, 94 persen mitra Amartha (pelaku usaha mikro perempuan) merasa lebih sejahtera setelah bergabung dengan Amartha. Penghasilan mereka yang awalnya hanya sekitar Rp1-2 juta per bulan naik menjadi Rp5-10 juta per bulan.
Selain itu, kehadiran Fintech juga dinilai memberikan warna baru dalam dunia pendanaan karena selain memberikan keuntungan, juga menciptakan dampak sosial. "76 persen mitra usaha Amartha mengaku dapat membayar uang sekolah anak dari pendapatan usaha mereka. Usaha mereka semakin meningkat dan berkembang dan turut memberikan lapangan pekerjaan di lingkungan rumahnya."
Peran UMKM Terbukti Vital Saat Krisis 1998
Sementara itu, Mantan Menteri Keuangan sekaligus ekonom, Muhammad Chatib Basri menyebutkan dalam menghadapi resesi ekonomi dunia di 2020, salah satu yang dapat mendukung ekonomi Indonesia adalah UMKM. Hal ini juga terjadi pada saat krisis 1998 silam.
Namun, salah satu persoalan UMKM biasanya terletak pada pendanaan. "Hadirnya Amartha memungkinkan sumber pendanaan yang lebih terbuka dan demokratis, sehingga menciptakan kesempatan yang lebih besar bagi masyarakat untuk terlibat memajukan pelaku UMKM dengan memberikan pendanaan," ujarnya.
(mdk/bim)