Skincare Ternyata Jadi Komoditas Paling Banyak Dibeli Masyarakat Jelang Lebaran
bagi konsumen Indonesia, belanja menjelang Idulfitri merupakan puncak musim belanja.
Khusus bagi perempuan, make up juga menjadi komponen penting saat berbelanja kebutuhan Lebaran.
Skincare Ternyata Jadi Komoditas Paling Banyak Dibeli Masyarakat Jelang Lebaran
Skincare Ternyata Jadi Komoditas Paling Banyak Dibeli Masyarakat Jelang Lebaran
- 3 Pengusaha Skincare Mengandung Merkuri di Makassar Ditetapkan Tersangka
- 6 Skincare yang Penting Digunakan untuk Menjaga Kesehatan Kulit di tengah Serangan Polusi Udara
- 9 Cara Memulai Bisnis Skincare bagi Pemula yang Bisa Jadi Jaminan Masa Depan
- Bikin Makin Percaya Diri saat Lebaran, Ini 7 Artis yang Punya Bisnis Skincare hingga Kosmetik
Lebaran merupakan momen sakral bagi umat Muslim, setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadan. Pada momen Lebaran juga, masyarakat seringkali mencari pakaian bagus yang akan dikenakan.
Khusus bagi perempuan, make up juga menjadi komponen penting saat berbelanja kebutuhan Lebaran.
Melansir Al Jazeera, bagi konsumen Indonesia, belanja menjelang Idulfitri merupakan puncak musim belanja.
Menurut riset pasar Compas, belanja masyarakat untuk skincare dan riasan tahun 2023 meningkat 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Total nilai penjualan barang konsumsi fast moving, yang mencakup kosmetik serta makanan kemasan dan perlengkapan mandi, mencapai Rp57,6 triliun (USD 3,6 juta) pada tahun 2023, naik 1,03 persen dari tahun sebelumnya.
Namun, ledakan penjualan tidak hanya terjadi di Indonesia. Penjualan ritel di Asia Tenggara naik 47 persen selama dua minggu pertama Ramadan tahun lalu, menurut laporan perusahaan periklanan Criteo, dengan Malaysia mengalami peningkatan tertinggi sebesar 40 persen, diikuti oleh Singapura dengan 30 persen.
Penjualan pakaian dan aksesoris naik 30 persen, diikuti oleh penjualan makanan dan minuman sebesar 23 persen, serta produk kesehatan dan kecantikan sebesar 16 persen, menurut Criteo.
Taranjeet Singh, Managing Director Criteo untuk perusahaan di APAC, mengatakan lonjakan penjualan produk kecantikan selama periode Ramadan adalah peluang bagi pengecer untuk mendiversifikasi portofolio penjualan mereka dan mencoba strategi penjualan yang berbeda.
"Mengingat beragamnya lanskap ekonomi di Asia Tenggara dan meningkatnya permintaan selama Ramadan, para pemasar perlu mengubah strategi mereka agar dapat menjangkau audiens mereka secara efektif," kata Singh.
Banyak perusahaan di Indonesia yang beralih ke penjualan online untuk mencapai tujuan ini, dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan dari bisnis fisik mereka.
Body Shop Indonesia dan Wardah merupakan salah satu merek kecantikan dengan kehadiran online yang kuat, menjual dagangannya melalui platform seperti situs e-commerce Shopee dan aplikasi video TikTok.