Awalnya Diduga Fosil Manusia Tertua, Ternyata Fosil Beruang Purba Berusia 20.000
Sisa tulang yang ditemukan arkeolog itu tadinya dikira fosil manusia purba tertua yang ditemukan di Jepang.
Fosil tulang berusia 20.000 tahun yang disebut "Ushikawa Man" awalnya dikira merupakan fosil manusia purba tertua di Jepang. Namun hasil penelitian terbaru berbeda dengan apa yang diyakini ilmuwan selama ini.
Temuan itu ternyata adalah fosil dari beruang purba.
-
Kapan fosil manusia purba ditemukan? Dilansir Ancient Origins, arkeolog pertama kali menemukan fosil ini di Hualongdong, China Timur pada 2019 lalu.
-
Kapan Fosil Manusia Purba ditemukan? Para peneliti berhasil mengekstrak 13 genom dari gua batu Oakhurst, Afrika Selatan. Genom-genom tersebut mencakup DNA purba tertua di wilayah tersebut hingga saat ini dari dua individu yang hidup sekitar 10.000 tahun lalu.
-
Siapa yang menemukan Fosil Manusia Purba? Para peneliti berhasil mengekstrak 13 genom dari gua batu Oakhurst, Afrika Selatan.
-
Dimana Fosil Manusia Purba ditemukan? Situs arkeologi batu Oakhurst berada di dekat kota George di pantai selatan Afrika Selatan. Tempat ini terletak di tebing batu pasir di Lembah yang subur dengan pohon-pohon yellowwood.
-
Dimana fosil manusia purba ditemukan? Dilansir Ancient Origins, arkeolog pertama kali menemukan fosil ini di Hualongdong, China Timur pada 2019 lalu.
-
Apa yang unik dari Fosil Manusia Purba? Uniknya dari tiga belas individu ini tidak ada satupun leluhur yang berasal dari luar Afrika Selatan yang menunjukan bahwa keturunan para leluhur di wilayah ini masih terjaga sampai sekarang.
Fosil itu ditemukan pada akhir 1950-an di Kota Toyohashi, sekitar 225 kilometer sebelah barat daya Tokyo.
Gen Suwa, antropolog dari Universitas Tokyo yang memimpin proyek penelitian mengatakan kepada Live Science, keraguan tentang fosil Ushikawa pertama kali disampaikan pada akhir 1980-an. Sejak itu ilmuwan masih belum yakin atas temuan fosil itu.
Penelitian baru, yang diterbitkan pada 1 Desember 2024 di jurnal Anthropological Science, menunjukkan dengan jelas bahwa tulang-tulang tersebut berasal dari beruang cokelat kuno, kata Suwa dalam sebuah email.
Ia menambahkan bahwa tulang beruang jarang ditemukan di situs arkeologi di Jepang dari periode tersebut. Oleh karena itu, para ilmuwan Jepang — termasuk para paleontolog yang menemukan fosil-fosil ini pada tahun 1950-an — memiliki pemahaman yang terbatas tentang seperti apa bentuk tulang beruang. Meskipun demikian, para ilmuwan tersebut telah membuat deskripsi yang "rinci dan sangat akurat" serta mengumpulkan sejumlah besar sisa-sisa kerangka yang telah membatu selama beberapa dekade, jelas Suwa.
Fosil-fosil tersebut dinamai berdasarkan distrik Ushikawa di Toyohashi, tempat fosil-fosil itu ditemukan selama penggalian di sebuah tambang antara tahun 1957 dan 1959.
Suwa mengatakan ilmuwan Jepang pada waktu itu mengira fragmen tulang lain yang dikenal sebagai "Manusia Akashi" adalah fosil manusia tertua dari daratan utama Jepang, mungkin berusia lebih dari 780.000 tahun; tetapi fosil tersebut hancur dalam serangan udara Sekutu di Tokyo selama Perang Dunia II.
Pada 1980-an, analisis anatomi terhadap cetakan plester dari fosil Akashi yang hilang menunjukkan fosil tersebut kemungkinan adalah fragmen tulang lengan manusia modern yang terbawa ke lapisan arkeologi yang berbeda dan kemudian mengalami mineralisasi. Temuan itu membuat perhatian lebih terarah pada fosil Ushikawa, kata Suwa.
Fosil Ushikawa awalnya dianggap sebagai tulang humerus dari lengan atas dan ujung atau kepala tulang femur dari kaki manusia yang hidup lebih dari 20.000 tahun lalu. Namun, dalam studi baru, pemeriksaan visual dan pemindaian tomografi terkomputasi (CT) mengungkapkan bahwa tulang humerus yang diduga berasal dari manusia kemungkinan adalah tulang radius dari lengan depan beruang cokelat (Ursus arctos) dari waktu tersebut, sementara kepala tulang femur juga ditentukan berasal dari beruang, jelas Suwa.
Penemuan bahwa fosil Ushikawa bukan berasal dari manusia berarti fosil manusia tertua yang ditemukan di daratan utama Jepang berasal dari tambang batu kapur dekat kota Hamakita, sekitar 25 mil (40 km) sebelah timur Ushikawa.
Fosil tersebut terdiri dari fragmen tulang kaki manusia, tulang lengan, tulang selangka, dan tengkorak yang diyakini berasal dari dua individu berbeda — satu yang hidup sekitar 14.000 tahun lalu dan yang lainnya sekitar 17.000 tahun lalu.
Sisa-sisa fosil manusia juga ditemukan di Kepulauan Ryukyu Jepang — juga dikenal sebagai Kepulauan Nansei — yang terletak sekitar setengah jalan antara Jepang dan Taiwan. Para ilmuwan berpendapat fosil termuda dari lokasi ini berasal dari sekitar 18.000 tahun lalu, sementara yang tertua mungkin berusia hingga 32.000 tahun lalu.
Temuan terbaru di Jepang ini bukan pertama kalinya tulang manusia dan tulang beruang tertukar: sebuah tulang yang ditemukan di sebuah gua di Alaska pada 1990-an awalnya dianggap berasal dari beruang, tetapi penelitian baru menunjukkan itu berasal dari seorang perempuan penduduk asli Amerika yang hidup sekitar 3.000 tahun lalu.