Soal Indonesia siap diserbu universitas asing, ini tanggapan Presiden Jokowi
Presiden meminta sebelum pemberian izin dilakukan agar menristekdikti terlebih dahulu berbicara dengan para rektor di Tanah Air. "Semuanya diajak bicara dulu. Kalau tanpa diberi kompetitor sudah berubah ya tidak usah. Tapi kalau kita tunggu tidak berubah-ubah, ya kita beri," kata Presiden Jokowi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memahami rencana Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) mewacanakan beri izin masuknya perguruan tinggi dari luar negeri ke Indonesia sebagai upaya meningkatkan kompetisi (persaingan) di antara perguruan-perguruan tinggi di Tanah Air. Namun, presiden meminta sebelum hal itu dilakukan agar menristekdikti terlebih dahulu berbicara dengan para rektor di Tanah Air.
"Semuanya diajak bicara dulu. Kalau tanpa diberi kompetitor sudah berubah ya tidak usah. Tapi kalau kita tunggu tidak berubah-ubah, ya kita beri," kata Presiden Jokowi dikutip dari laman Setkab saat membuka Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) 2018, di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Apa yang dilakukan Jokowi saat kuliah? Semasa kuliah, Jokowi juga aktif tergabung dengan UKM pencinta alam.
-
Kapan Presiden Joko Widodo menyelesaikan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada? Masuk kuliah pada 1980, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya 5 tahun berselang.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Hadiah apa yang diberikan Jokowi kepada warga yang membacakan Pancasila? Presiden Jokowi menunjuk salah satu warga untuk membacakan Pancasila, usai membagikan 2.000 sertifikat lahan di Cilacap, Jawa Tengah. Hadiahnya, sebuah sepeda pemberian presiden.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Bagaimana Ki Hadjar Dewantara menunjukkan semangatnya dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia? Sosok yang akrab dijuluki Bapak Pendidikan Nasional itu bekerja keras memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia di tengah penjajahan pada masa itu.
Presiden memahami bahwa perguruan tinggi anggota Forum Rektor Indonesia kondisinya sangat beragam, situasinya juga tidak sama. Dia menambahkan bahwa ada yang memang sudah bisa dikatakan berkelas dunia (World Class University), tapi juga ada perguruan tinggi baru yang masih dihadapkan pada permasalahan-permasalahan dasar, meskipun dua-duanya punya potensi yang sama untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat.
"Ada yang fokus kontribusinya pada masyarakat lokal, dan ada yang levelnya sudah nasional maupun internasional," kata presiden.
Presiden Jokowi mengingatkan, tidak semua universitas perlu menjadi world class, tapi semua universitas perlu menjadi relevan, perlu berkontribusi kepada masyarakat dan sekitarnya.
Dia memberi contoh misalnya, sebuah universitas yang berdiri di daerah pesisir atau kepulauan bisa memberikan nilai lebih atas keberadaan pantai atau laut di daerahnya, melalui inovasi pembudidayaan ikan, pengolahan hasil hasil laut, pelestarian budaya bahari dan lainnya.
Begitu juga dengan universitas yang berada di daerah pertanian, menurut presiden, perlu inovasi pengelolaan lahan yang efektif dan efisien, teknologi peningkatan hasil peternakan dan industri, pengolahan penyediaan air dan energi yang efisien dan inovatif, dan masih banyak lagi.
Adapun bagi perguruan tinggi besar yang sudah masuk dalam arena kompetisi global, Presiden Jokowi meminta agar mampu bersaing memenangkan kompetisi, mengembangkan program studi atau departemen atau fakultas baru yang inovatif yang memanfaatkan peluang lanskap ekonomi global.
"Sekali lagi kuncinya adalah relevansi dan inovasi. Jangan lagi terjebak pada rutinitas. Cara-cara baru harus dikembangkan, keinginan mahasiswa dan dosen untuk berinovasi harus ditumbuhkan, kreasi-kreasi baru harus difasilitasi dan dikembangkan," tutur Presiden Jokowi.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Ibu Negara Iriana, Menristekdikti M. Nasir, Mensesneg Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Ketua Forum Rektor RI Prof Suyatno, dan Rektor Unhas Prof Dwia Ariestina Pulubuhu.
Baca juga:
Forum Rektor Indonesia terdiam saat Jokowi tanyakan hal ini
Loteng kelas roboh, puluhan siswa tertimpa, 1 guru dilarikan ke RS
Sering memalak teman, murid SD di Samarinda dikeluarkan dari sekolah
Miris, pelajar di Kediri pacaran sampai bikin delapan video porno
Kejar kualitas SDM, para bupati diminta sekolahkan guru hingga doktor
Dijerat pasal berlapis, siswa pembunuh guru di Sampang terancam 15 tahun penjara
Wakil Presiden Jusuf Kalla setuju kampus asing masuk ke Indonesia