Soal rencana JK impor beras, bagi Jokowi yang penting stok aman
Kepala staf presiden beralibi, bagi pemerintah, impor beras atau tidak bukanlah hal utama yang harus dibahas.
Wakil Presiden Jusuf Kalla sudah memberikan sinyal membuka keran impor beras sebagai langkah antisipasi dampak buruk kekeringan berkepanjangan. Sedikit menengok ke belakang, kebijakan ini tak sejalan dengan yang pernah disampaikan Presiden Joko Widodo di awal 2015.
Saat itu Presiden Jokowi mengaku malu lantaran punya sawah luas tapi tiap bertemu Presiden Vietnam selalu ditanya soal impor beras. Pernyataan itu sekaligus menegaskan janji Jokowi tidak mendatangkan beras dari negara lain.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Di mana Jokowi meninjau persediaan beras? Jokowi dan rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Labuhanbatu dengan menggunakan helikopter Super Puma TNI AU. Dia direncanakan mengecek bahan pokok di Pasar Gelugur Rantauprapat, serta meninjau persediaan beras dan menyerahkan bantuan pangan kepada masyarakat.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
Kepala Staf Presiden Teten Masduki memberikan pembelaan. Menurutnya, yang jadi perhatian presiden soal stabilitas harga pangan. Ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat.
Teten mengakui, El Nino berdampak pada menurunnya produksi padi. Meski stok beras di gudang Bulog relatif aman, namun perlu dilihat kembali kebutuhan masyarakat.
"Jadi apakah perlu impor atau tidak itu dilihat dari kebutuhan stok pangan. Tapi intinya presiden sudah memastikan bahwa stok pangan terutama beras itu harus cukup distribusinya harus baik dan harganya juga tidak membebani daya beli masyarakat. Jadi saya kira itu," jelas Teten di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/9).
Teten beralibi, bagi pemerintah, impor beras atau tidak bukanlah hal utama yang harus dibahas. Menurutnya, yang terpenting mengamankan stok beras di tengah lesunya ekonomi agar harganya tidak bergejolak.
"Ya intinya gini. Intinya impor atau tidak bukan soal isunya. Isunya adalah bagaimana pemerintah di tengah keadaan ekonomi tertekan soal keadaan ekonomi global sekarang itu stok pangan tersedia cukup dan harganya terjangkau masyarakat. Itu saya kira sudah ditegaskan pemerintah," jelas Teten.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengumpulkan menteri bidang ekonomi di kediaman dinasnya, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Hadir dalam rapat tersebut antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, dan Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumajakti.
Dalam rapat tersebut JK menginstruksikan beberapa hal terkait antisipasi ketersediaan bahan pangan selama musim kemarau.
"Banyak hal. Bagaimana kita mengantisipasi itu. Bagaimana penyediaan pangan dan sebagainya. Termasuk kemungkinan-kemungkinan menambah stok beras dari luar. Itu kita harus laksanakan semua," kata JK di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (21/9).
Baca juga:
Kemendag: Kita tidak impor beras untuk dijual, mungkin untuk raskin
JK wacanakan impor beras, mentan tunggu instruksi Presiden Jokowi
Wapres JK siap buka keran impor beras antisipasi kekeringan panjang
Impor pangan kini tak perlu lagi rekomendasi Kementan