Sosok di Balik Suksesnya Maicih, Keripik Singkong yang Sempat Booming di Indonesia
Masyarakat khususnya di Jabodetabek, mungkin pernah menjajal keripik Maicih. Keripik singkong ini sempat booming di tahun 2011-an.
Masyarakat khususnya di Jabodetabek, mungkin pernah menjajal keripik Maicih. Keripik singkong ini sempat booming di tahun 2011-an.
Pemilik keripik singkong ini adalah Reza Nurhilman. Pria kelahiran kota Bandung, 29 September 1987 ini merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Sejak kecil, orang tua Reza bercerai. Dia kemudian diasuh oleh orang tua angkatnya.
-
Minuman kekinian apa saja yang bisa jadi inspirasi untuk berbisnis? Berikut adalah lima saran resep minuman masa kini yang bisa dijadikan titik awal dalam berbisnis.
-
Apa yang menginspirasi dari kisah bisnis pempek ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Apa yang membuat keripik singkong pedas manis begitu istimewa? Keripik singkong pedas manis merupakan salah satu camilan yang populer dan disukai banyak orang karena kombinasi rasa yang unik dan menggoda. Dibalut dengan cita rasa pedas yang sedikit beranjak ke manis, keripik singkong ini cocok disantap sebagai cemilan di berbagai kesempatan, mulai dari santai di rumah hingga acara bersama teman dan keluarga.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Apa makna utama dari pepatah "Witing Tresno Jalaran Soko Kulino"? "Witing Tresno Jalaran Soko Kulino" ini berasal dari budaya Jawa, sebuah kalimat yang mengajarkan makna cinta yang mendalam. Kalimat ini dapat diartikan sebagai pengorbanan tanpa pamrih dan kebersamaan mencapai tujuan. Jadi, "Witing Tresno Jalaran Soko Kulino" merangkum konsep cinta sebagai perjalanan yang penuh dedikasi dan kesetiaan untuk mencapai kebahagiaan bersama.
Pendidikan terakhir yang bisa ditempuh Reza hanya sampai Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Bandung, Jawa Barat. Usai lulus dari SMAN, Reza memilih untuk merintis usaha ketimbang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Sejak tahun 2005 hingga 2009, segala usaha dilakoni Reza, mulai dari menjual produk elektronik hingga pupuk.
Satu waktu, Reza bersama temannya datang ke Cimahi, Jawa Barat. Di sana ia mencicipi keripik singkong buatan seorang nenek. Rasa keripik singkong itu enak. Reza pun tertarik untuk berbisnis keripik singkong.
Dia pun meminta resep keripik singkong buatan sang nenek. Sebab, rasa keripik buatan nenek tersebut enak, hanya saja tidak dipasarkan ke luar daerah. Penjualannya pun hanya di waktu-waktu tertentu. Beruntungnya, si nenek memberitahu resep keripik singkong jualannya kepada Reza.
Dengan modal Rp15 juta, Reza kemudian fokus menggeluti usaha cemilan keripik singkong ini. Dengan strategi bisnis yang tepat, ia yakin bisnis cemilannya bisa dikenal di seluruh Indonesia.
Pada Juni 2010, ia pun meluncurkan produk keripik singkong dengan merek Maicih. Reza membuat keripik pedasnya dengan level 1 hingga 5.
Awalnya, Reza hanya memproduksi keripik Maicih 50 bungkus per hari. Ia menawarkan sendiri keripiknya dengan cara berkeliling dengan sistem COD (Cash On Delivery).
Ia pun mau mengantar pesanan keripiknya walau hanya dipesan 1 bungkus. Hal ini menjadi strategi Reza mengingat ia tidak memiliki toko seperti produk cemilan kebanyakan.
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Reza Nurhilman ketika itu cukup bagus. Ia memanfaatkan media sosial yang ketika itu sedang booming di Indonesia yaitu Twitter dan Facebook.
Konsumennya dapat melihat lokasi para agen (reseller) yang disebut oleh Reza sebagai 'Jenderal' dalam memasarkan keripik buatannya. Lokasi agennya tersebar di tempat-tempat keramaian seperti kampus, kantor dan tempat keramaian lainnya.
Para konsumen dibuat penasaran akan rasa dari keripik Maicih. Meskipun sudah banyak produk yang serupa di Bandung, Reza menyebut keripiknya eksklusif.
Level pedas keripik Maicih pun ditambah hingga mencapai level 10. Nama Keripik Maicih bahkan sempat booming di twitter karena level kepedasannya, dan terkenal di kalangan anak muda.
Dalam beberapa bulan setelah meluncurkan keripik pedasnya, Reza mampu meningkatkan produksi keripik Maicih hingga 2.000 bungkus per hari. Seiring pesatnya permintaan masyarakat, omset bisnisnya terus meningkat dengan pendapatan mencapai Rp7 miliar per bulan hanya dalam waktu setengah tahun.
Keripik buatan Reza pun sudah masuk ke supermarket atau minimarket di seluruh wilayah Indonesia. Kapasitas produksi keripik Reza pun terus meningkat dengan 75 ribu bungkus per minggu.
Varian rasa keripik ada tiga macam yaitu keripik, seblak, gurilem. Reza pun mendirikan PT Sinergy Land Property (SLP) sebagai bentuk ekspansi bisnisnya yang menggarap proyek properti.
(mdk/azz)