Sosok Ki Anom Suroto, Dalang Terkenal Kini di Belakang Anies-Cak Imin
Tak hanya di Indonesia, karya-karya Ki Anom Suroto juga terkenal di mancanegara.
Tak hanya di Indonesia, karya-karya Ki Anom Suroto juga terkenal di mancanegara.
Sosok Ki Anom Suroto, Dalang Terkenal Kini di Belakang Anies-Cak Imin
Sosok Ki Anom Suroto, Dalang Terkenal Kini di Belakang Anies-Imin
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar telah resmi mengumumkan secara lengkap struktur tim pemenangan.
Ada 13 nama dalam tim pemenangan nasional (Timnas) Anies-Cak Imin. Mereka adalah Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus, Sudirman Said, Thomas Trikasih Lembong, Al Muzzammil Yusuf, Nihayatul Wafiroh, Azrul Tanjung, Nasirul Mahasin, Leontinus Alpha Edison, Yusuf Muhammad Martak, Ki Anom Suroto, Muhammad Jumhur Hidayat, Maksum Faqih, dan Suyoto.
- Kembali Digugat Cerai Lulu Tobing, Potret Bani Mulia Bos Perusahaan Kapal yang Tajir Melintir
- Anies Sebut SDM Indonesia Tak Kalah Dengan Asing: Buktinya JIS, 100 Persen Tenaga Indonesia
- Terbaru Cakra Khan, Ini 5 Artis Top Indonesia yang Ikuti Ajang Pencarian Bakat di Luar Negeri
- Anies Bocorkan Obrolannya dengan Ganjar saat Haji di Mekah
Dari deretan nama tersebut, salah satu dari mereka ada yang berasal bukan dari kalangan politikus, melainkan seorang seniman.
Ya, seorang dalang maestro Ki KRT H Lebdo Nagoro Anom Suroto atau Ki Anom Suroto.
Dia menjadi co-captain 9 dari 12 total co-captain yang masuk dalam daftar tim pemenangan Anies-Imin.
"Lahir dari keluarga pedalang, beliau mendalang sejak usia 12 tahun mendalang di lima benua asal Klaten, Jawa Tengah. Dan beliau salah satu tokoh paling aktif mendorong perubahan,"
kata Anies Baswedan.
Lantas siapakah Ki Anom Suroto?
Melansir dari berbagai sumber, pria kelahiran 11 Agustus 1948 di Klaten, sudah mendalang sejak dirinya umur 12 tahun.
Ia menggeluti profesi ini yang belajar langsung melalui sang ayah bernama Ki Sadiyun Harjadarsana yang juga merupakan seorang pendalang.
Bahkan Ki Anom Suroto pernah juga belajar di Habiranda, Yogyakarta. Tahun 1968, pria berusia 75 tahun ini sudah tampil di Radio Republik Indonesia (RRI).
Tak hanya di Indonesia, karya-karya Ki Anom Suroto juga terkenal di mancanegara.
Dia juga pernah mendalang di negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman Barat, Rusia, Australia, hingga Spanyol.
Banyak prestasi-prestasi yang ditoreh oleh Ki Anom Suroto ini. Salah satunya pada tahun 1993 ia diangkat sebagai dalang kesayangan dalam Angket Wayang pada acara Pekan Wayang Indonesia VI-1993.
Kemudian, pada 1995 ia mendapatkan Satya Lencana Kebudayaan RI dari Presiden Soeharto.
Tak hanya itu, ia pun juga mendapatkan anugerah Lebdocarito dari Keraton Surakarta.
merdeka.com
Selain menjalankan profesi sebagai dalang wayang kulit, ia juga membina dalang-dalang muda di daerahnya ataupun dari daerah lain.
Ia memiliki Gending Jawa antara lain Mas Sopir, Berseri, Satria Bhayangkara, ABRI Rakyat Trus Manunggal, Nyengkuyung Pembangunan, Nandur Ngunduh, Salisir, dan lain sebagainya.