Sri Mulyani Ajak Anak Muda Berperan Wujudkan Indonesia Adil dan Makmur
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kondisi perekonomian RI saat ini di hadapan ratusan anak muda dalam acara National Town Hall on Youth Engagement. Dia pun membanggakan angka kemiskinan RI yang saat ini hanya satu digit, merupakan terendah sepanjang sejarah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kondisi perekonomian RI saat ini di hadapan ratusan anak muda dalam acara National Town Hall on Youth Engagement. Dia pun membanggakan angka kemiskinan RI yang saat ini hanya satu digit, merupakan terendah sepanjang sejarah.
"Menurunkan kemiskinan pada single digit, the first time 9,66 persen, terendah dalam history Indonesia merdeka," kata Sri Mulyani di Balai Sarbini, Jakarta, Kamis (21/3).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
Kendati demikian, dia menegaskan perjuangan belum selesai. Sebab, 9,66 persen dari total penduduk Indonesia angkanya masih cukup tinggi. "Namun itu tidak cukup karena 9,66 persen dari 260 juta jiwa itu masih banyak," ujarnya.
Selain berhasil menurunkan angka kemiskinan, pemerintah telah menurunkan angka kesenjangan dan jumlah pengangguran. Namun, semua pencapaian tersebut harus terus ditingkatkan lagi melalui berbagai cara serta dukungan semua pihak termasuk masyarakat itu sendiri.
"Ada instrumen policy (kebijakan), instrumen keuangan, dan instrumen partisipasi dan peran. Peran yang paling penting adalah masyarakat itu sendiri, terutama generasi mudanya," ujarnya.
Dia menambahkan, peran generasi muda sangat penting dalam hal ini sebab merupakan generasi penerus masa depan bangsa. Salah satu tugas penting generasi muda saat ini adalah turut mendorong kemajuan perekonomian Indonesia.
"Kalau kita ingin Indonesia jadi adil makmur dan sehat maka kita tahu bahwa untuk bisa mencapai itu kita harus menjaga momentum perbaikan ekonomi kita. Tidak ada suatu negara yang menjadi makmur, adil dan sehat kalau ekonominya rusak," tutupnya.
Baca juga:
Sri Mulyani: RI Sudah Lalui Pemilu Beberapa Kali, Jadi Tak Usah Dicemaskan
Menko Darmin Sebut 1,43 Juta Tenaga Ahli Konstruksi Belum Tersertifikasi
The Fed Pertahankan Suku Bunga, Sri Mulyani Sebut Tekanan Global Mulai Berkurang
Harga Emas Antam Naik Rp 3.500 Menjadi Rp 671.000 per Gram
Bulu Mata dan Rambut Palsu Buatan Indonesia Jadi Primadona di Italia
HUT ke-21, BUMN Berbagi Inspirasi ke 2.500 Mahasiswa di Karawang