Sri Mulyani Akui Penerapan PPKM Tekan Konsumsi Rumah Tangga
Sri Mulyani mengatakan, tekanan akan sangat terasa di bulan Juli 2021. Namun dia berharap terjadi penurunan tren kasus covid-19 agar masyarakat kembali beraktivitas. Dia berharap, pertumbuhan ekonomi bisa dikejar di Agustus dan September mendatang.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengakui penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) lanjutan atau PPKM level 4 akan memberikan tekanan pada konsumsi rumah tangga di kuartal III-2021.
"Dengan adanya PPKM level 4 ini tentu akan mengurangi mobilitas, dan penurunan mobilitas tentu akan mempengaruhi kegiatan aktivitas masyarakat terutama konsumsi. Kita melihat kemungkinan konsumsi memang akan mengalami tekanan di kuartal ketiga ini," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Tindak Lanjut Arahan Presiden RI terkait Perkembangan Terkini Penerapan PPKM, Rabu (21/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana Rusun Sentra Mulya Jaya membantu penghuninya dalam meningkatkan ekonomi? Jadi memang kita memberikan penyuluhan kepada penghuni yang ada di sini, agar mereka bisa memanfaatkan peluang-peluang dan berusaha untuk menopang ekonomi keluarga nantinya.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Bagaimana cara Kepala LKPP mendorong UMKK untuk berkontribusi dalam ekonomi Indonesia? Salah satunya dengan memasukan produknya di Katalog Elektronik. Sebagai marketplace terbesar yag dimiliki pemerintah, dengan memasukan produk dalam Katalog Elektronik, maka produk UMKK tersebut akan dilihat oleh 83 Kementerian/Lembaga dan lebih dari 500 Pemerintah Daerah.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
Sri Mulyani mengatakan, tekanan akan sangat terasa di bulan Juli 2021. Namun dia berharap terjadi penurunan tren kasus covid-19 agar masyarakat kembali beraktivitas. Dia berharap, pertumbuhan ekonomi bisa dikejar di Agustus dan September mendatang.
"Sehingga nanti dampaknya terhadap Kuartal ketiga masih tetap bisa minimal itu yang kita harapkan. Makanya kita berharap pada minggu kedua ini di bulan Juli kita semuanya bersama-sama seluruh komponen masyarakat menurunkan Covid-19 dengan melakukan disiplin kesehatan protokol kesehatan,” tegasnya.
Menurutnya, dengan upaya percepatan vaksin dan penerapan protokol kesehatan yang disiplin diharapkan pada Agustus akan bisa terjadi keseimbangan baru, di mana aktivitas ekonomi berjalan tanpa menimbulkan risiko penyebaran covid.
"Tentu dari sisi jumlah korban juga bisa ditekan dan jumlah mereka yang harus dirawat bisa ditekan. Kalau itu bisa kita capai sama-sama kita berharap Agustus dan September bisa mengejar mungkin penurunan atau kelemahan yang terjadi di bulan Juli ini," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menko Luhut: Masyarakat Mohon Sabar, Kita Berperang Lawan Varian Delta Sangat Ganas
Hari Pertama Perpanjangan PPKM, Kemenkes Sebut Tingkat BOR di Jawa-Bali Turun
PPKM Darurat Diperpanjang, Pemkot Solo Segera Distribusikan Bansos
Jubir Luhut: Pelanggaran Prokes Justru Rugikan Masyarakat, Mari Camkan Kenyataan Ini
Pemprov DKI Revisi Perda, Polisi Bisa Pidanakan Warga Langgar Prokes Berulang Kali
Wali Kota: Tingkat Kematian Covid-19 di Semarang Selama PPKM Darurat Masih Tinggi