Sri Mulyani: Defisit Anggaran di APBN 2022 Sebesar Rp868 Triliun
Meski begitu, Sri Mulyani mengatakan defisit anggaran tersebut turun dibandingkan dua kali defisit sebelumnya. Tercatat defisit APBN tahun 2020 sebesar 6,1 persen dan APBN tahun 2021 sebesar 4,7 persen.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menetapkan defisit anggaran sebesar Rp868 triliun di APBN 2022. Angka ini setara dengan 4,85 persen dari PDB. Defisit anggaran lebih dari 3 persen ini ditarget menjadi yang terakhir.
"Kita melihat APBN 2022 masih akan defisit Rp868 triliun atau 4,85 persen dari PDB," kata Sri Mulyani usai menghadiri Sidang Paripurna DPR-RI, Jakarta, Kamis (30/9).
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Kapan Dewi Khotijah dibunuh? Saat ia sedang salat, para punggawa kerajaan menyerangnya dengan tombak dan keris.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Mutiara Baswedan menyelesaikan pendidikannya? Tahun 2020 lalu, Mutiara pun akhirnya lulus dan diwisuda. Meskipun saat itu wisuda dilakukan secara daring, hal ini tak membuat kebahagiaan keluarga ini berkurang. Dalam potret ini, Anies pun tampak bangga dan mencium pipi putrinya yang akhirnya menyelesaikan pendidikannya.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
Meski begitu, Sri Mulyani mengatakan defisit anggaran tersebut turun dibandingkan dua kali defisit sebelumnya. Tercatat defisit APBN tahun 2020 sebesar 6,1 persen dan APBN tahun 2021 sebesar 4,7 persen.
"Ini adalah penurunan defisit dibandingkan tahun ini dan tahun lalu," kata dia
Defisit anggaran ini diharapkan konsisten menurun. Harapannya, APBN tahun 2023 defisit anggaran bisa kembali di bawah angka 3 persen.
"Kita berharap menjadi tren yang konsisten agar RI kembali memiliki APBN yang sehat dengan defisit di bawah 3 persen tahun 2023," katanya.
Dia menambahkan, untuk menutupi kebutuhan APBN, pemerintah akan menarik pembiayaan dengan hati-hati. Utamanya saat ini terjadi kondisi yang penuh ketidakpastian karena adanya berbagai geopolitik di luar negeri. Untuk itu, pemerintah memutuskan untuk memaksimalkan penggunaan Sisa Anggaran Lebih (SAL) dan fiscal buffer.
"Untuk itu kita akan menggunakan SAL dan fiscal buffer di dalam menjaga kemampuan APBN yang tetap harus fleksibel namun responsif menghadapi ketidakpastian baik karena pandemi maupun akibat perubahan market," kata dia mengakhiri.
Baca juga:
Pemerintah Diminta Cari Terobosan Baru Kejar Target Pendapatan Negara di 2022
Menteri Sri Mulyani Beberkan Fokus Belanja dalam APBN 2022
Pemerintah Diminta Susun APBN Berorientasi Kelestarian Lingkungan
Sidang Paripurna DPR Sepakati UU APBN 2022, Berikut Isinya
Tangani Covid-19, Pemerintah Anggarkan Alokasi Kesehatan di Atas Ketentuan UU
Sri Mulyani: Penyehatan APBN Tak Ganggu Momentum Pemulihan Ekonomi