Sri Mulyani: Ekonomi India Melemah Jelang Pemilu, Tapi Indonesia Kuat
Sri Mulyani mengatakan, tidak hanya ekonomi yang kuat tetapi juga Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) juga kuat. Sebab, pada negara-negara tertentu biasanya ekonomi kuat tetapi APBN berdarah-darah akibat kebijakan yang terlalu populis.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengundang sejumlah pengusaha dalam rangka menyampaikan kondisi ekonomi terkini. Dia mengatakan, tanpa disadari dua bulan jelang pemilihan umum (pemilu) ekonomi Indonesia cukup kuat.
"India jelang pemilu agak melemah, Indonesia 2 bulan jelang pemilu, tapi ekonomi kuat, agak exceptional sih. Anda semua mungkin tidak menyadarinya," ujar Sri Mulyani di Kantor Pusat Pajak, Jakarta, Selasa (18/2).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
Sri Mulyani mengatakan, tidak hanya ekonomi yang kuat tetapi juga Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) juga kuat. Sebab, pada negara-negara tertentu biasanya ekonomi kuat tetapi APBN berdarah-darah akibat kebijakan yang terlalu populis.
"Ekonomi kuat, APBN sehat, karena banyak negara lain ekonomi kuat, APBN-nya berdarah-darah karena kebijakannya populis banget. Saya tidak berpanjang lebar karena dari Pak Suahasil dan Heru akan menyampaikan kebijakan yang akan diambil ke depan," jelasnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, ke depan pemerintah akan terus menjaga ekonomi agar terus sehat dan kredibel. Diapun mengajak pengusaha agar memanfaatkan insentif yang ditawarkan oleh pemerintah.
"Kami punya banyak insentif, selama APBN kuat dan sehat saya mau desain insentif yang sesuai dunia usaha. Tapi saya ingin jumlah kesempatan kerja, ekonomi tumbuh, investasi nambah, ekspor makin tinggi," tandasnya.
Baca juga:
Di Depan Pengusaha, Sri Mulyani Banggakan Penerimaan APBN 2018 Lebihi Target
Pemerintah Masih Kaji Jenis Komoditas Pertanian Bakal Kena Pajak
Penelitian: Birokrasi Kepabeanan Terbanyak Dikeluhkan Pengusaha
Menkeu Beberkan Strategi Pemerintah Ciptakan Unicorn Baru di Indonesia
Menkeu Cari Cara Agar Penikmat Fasilitas Kepabeanan Meluas ke Sumatera
Fasilitas Kepabeanan Tarik Investasi Rp 178,17 Triliun