Sri Mulyani: Energi Tak Mungkin Dikelola Hanya 1 Kementerian/Lembaga
Menurutnya, isu energi menyangkut multidimensi antara lain pemenuhan akses energi untuk masyarakat Indonesia serta akses energi dapat memberikan layanan yang baik pada pendidikan dan kesehatan untuk kemajuan bangsa dan negara.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) dari unsur pemerintah, mengatakan pengelolaan energi memerlukan keterlibatan banyak kementerian dan lembaga (K/L). Menurutnya, isu energi menyangkut multidimensi antara lain pemenuhan akses energi untuk masyarakat Indonesia serta akses energi dapat memberikan layanan yang baik pada pendidikan dan kesehatan untuk kemajuan bangsa dan negara.
"Energi tidak mungkin dikelola hanya satu kementerian/lembaga (K/L), namun banyak K/L yang terlibat, termasuk pemerintah daerah juga punya peranan penting," kata Menkeu saat menerima kunjungan kerja Anggota DEN dari unsur pemangku kepentingan melalui konferensi video, dikutip Antara, Kamis (3/6).
-
Apa peran utama Pertamina dalam membangun ketahanan energi di Indonesia? Pertamina berperan dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pemimpin dalam transisi energi, guna mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) Indonesia.
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.
-
Bagaimana Pertamina Patra Niaga meningkatkan ketahanan energi di Indonesia Timur? Beroperasinya tanki BBM dan LPG ini juga dapat menjaga ketahanan energi di daerah tersebut. Tanki LPG Wayame dan Jayapura misalkan, kedua tanki LPG ini meningkatkan ketahanan energi LPG sekitar 8-13 hari.
-
Bagaimana Pertamina mengatasi tantangan trilema energi dalam industri energi di Indonesia? Trilema energi dihadapi dengan mengoptimalkan sumber daya Pertamina Group, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan berbagai mitra dari sektor swasta, pemerintah, termasuk dunia kampus.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
Oleh karena itu, dia mendukung dan mengajak DEN berkolaborasi melalui komunikasi yang baik untuk menyamakan persepsi dalam pertukaran informasi data. Dia juga berharap DEN dapat memikirkan secara detail strategi yang harus dilakukan untuk mencapai porsi bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025 serta menjawab target energi, yang telah ditetapkan bersama, dengan mempertimbangkan kondisi riil energi, supply and demand energi saat ini, dan pengaruh pandemi COVID-19.
Anggota DEN dari unsur pemangku kepentingan Satya Widya Yudha mengatakan DEN membutuhkan dukungan Kementerian Keuangan dalam penyusunan peta jalan pengelolaan energi ke depan sebagai arah Pemerintah Indonesia dan bentuk komitmen dalam kancah global.
"Peta jalan tersebut bersifat multisektoral dan perlu dukungan Kemenkeu," katanya.
Satya menambahkan dalam hal subsidi, DEN ikut mendorong subsidi energi ke depan dapat tepat sasaran, sehingga diperlukan mekanisme penyatuan data masyarakat yang berhak disubsidi khususnya untuk bahan bakar elpiji. "Untuk ini, Kemenkeu tidak bisa sendirian, perlu kerja multisektor, yang juga menjadi tugas DEN," ujarnya.
Anggota DEN dari pemangku kepentingan lainnya, Herman Darnel Ibrahim menambahkan dukungan Menteri Keuangan sebagai Anggota DEN terhadap transisi energi dan pengalokasian anggaran pada DEN sangat dibutuhkan, yang diharapkan dapat mendatangkan nilai tambah dalam jangka panjang.
Sementara itu, Anggota DEN dari unsur pemangku kepentingan Daryatmo Mardiyanto saat membuka rapat, menjelaskan agenda kunjungan kerja yaitu perkenalan Anggota DEN dari pemangku kepentingan dan pemaparan Rencana Strategis (Renstra) DEN Tahun 2021-2025.
Menurut dia, kunjungan kerja ini bertujuan mendapatkan masukan penyempurnaan Renstra DEN 2021-2025, khususnya terkait kebijakan lintas sektoral Kementerian Keuangan dalam mencapai target bauran energi nasional.
Draf Renstra DEN 2021-2025 antara lain mencakup pendampingan penyusunan perda RUED provinsi, peningkatan ketahanan menuju kemandirian dan kedaulatan energi Indonesia, kajian mengenai outlook energi Indonesia, serta menetapkan dan memastikan daerah potensi rawan krisis dan darurat energi.
Baca juga:
Tekan Impor Elpiji, DEN Terapkan Penggunaan Kompor Listrik ke Seluruh Pegawai
DEN Targetkan Indonesia Bebas Impor BBM dan LPG di 2030
Ada Pandemi, Presiden Jokowi Minta DEN Dorong Implementasi Ekonomi Hijau
Setjen DEN: Sinergi LEN dan BRI Bantu Capai Target EBT 23 Persen di 2025
DEN Sebut Energi Baru Terbarukan Solusi Masalah Besarnya Impor BBM dan Elpiji
Lantik 8 Anggota DEN, Menteri Arifin Beberkan Strategi Atasi Masalah Energi RI