Sri Mulyani harap perguruan tinggi fokus ciptakan tenaga kerja berkompeten
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk menghadapi perubahan zaman. Ekonomi yang didukung inovasi, memerlukan share signifikan dari tenaga kerja yang memiliki keterampilan tinggi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk menghadapi perubahan zaman. Dengan demikian, dia meminta agar meminta Universitas Brawijaya (UB) Malang fokus membangun hard skill dan soft skill tenaga kerja Indonesia.
"Kompetensi hard skill dan soft skill harus makin ditingkatkan dan peranan universitas sangat krusial," kata Sri Mulyani dalam orasi ilmiahnya, Jumat (5/1).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Bagaimana Inul Daratista memandang pekerjaannya? "Pekerjaan akan menjadi ringan jika kita menikmatinya" bukan sekadar omong kosong bagi Inul Daratista. Istri Adam Suseno ini memang dikenal sangat mencintai pekerjaannya.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Kapan Ririn Ekawati merayakan bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
Bank Dunia telah menyatakan bahwa ekonomi yang didukung inovasi, memerlukan share signifikan dari tenaga kerja yang memiliki keterampilan tinggi. Sumber utama tenaga kerja yang demikian itu adalah Perguruan Tinggi.
"SDM hasil perguruan tinggi, merupakan SDM yang menentukan jatuh bangunnya Indonesia. Ini adalah tanggung jawab besar, tugas yang tidak bisa ditunda-tunda," terangnya.
Menurutnya, hard skill berkaitan dengan aspek teknis yang diwujudkan melalui penciptaan sistem pendidikan yang mempersiapkan SDM mampu bersaing di pasar global. Sementara soft skill dibangun dalam rangka pembentukan karakter, integritas dan kemauan komunikasi maupun sinergi.
"Dari sinilah seharusnya lahir, tenaga-tenaga kerja yang memiliki keterampilan tinggi dan visi yang baik tentang bagaimana menciptakan produktivitasnya dan nilai tambah dalam perekonomian Indonesia," katanya.
Dia menambahkan, hard skill sebagian besar dipengaruhi perkembangan zaman, sementara soft skill bersifat kekal dan fundamental. Karakter integritas, komunikasi, kerjasama dan sinergi bersifat fundamental dan tidak pernah ketinggalan zaman.
"Penguatan soft skill di dalam SDM, sangat diperlukan terutama karena negara kita masih menghadapi berbagai tantangan berat, salah satunya pemberantasan korupsi," urainya.
Baca juga:
Menko Darmin waspadai tingginya harga pangan berpengaruh terhadap inflasi
Tepati janji, Sri Mulyani kirim pizza ke 66 KPP capai target pendapatan pajak
Penerimaan pajak tahun lalu Rp 1.151 triliun, hanya 89,7 persen dari target
Anies Baswedan temui Gubernur BI, ini hasil pembicaraannya
Harga daging ayam bertahan mahal di awal tahun 2018