Sri Mulyani: Impor Barang Produksi Turun Usai Adanya Kenaikan Tarif PPh
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan bahwa penurunan terjadi pada impor barang produksi dan impor barang mewah.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani mencatat adanya penurunan impor pasca diberlakukannya kenaikan tarif PPh (Pajak Penghasilan) Pasal 22 untuk 1.147 jenis barang konsumsi impor.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan bahwa penurunan terjadi pada impor barang produksi dan impor barang mewah.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
"Kalau dari sisi yang 1.147 komoditas yang mendapat PPh impor yang kita lakukan kategori impor barang produksi menurun. Terutama barang-barang mewah," kata dia, saat ditemui di kompleks DPR RI, Jakarta, Rabu (16/1).
Berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, terjadi penurunan rata-rata impor harian dari 1.147 jenis barang tersebut. Impor barang bahan jadi tercatat menurun 12,9 persen.
"Impor barang mewah (menurun) 15,4 persen," ungkapnya.
Meskipun demikian, kata dia terjadi kenaikan impor barang konsumsi sebesar 0,5 persen. "Namun barang konsumsi justru mengalami sedikit kenaikan 0,5 persen jadi stagnan saja," jelas dia.
Baca juga:
Ini Cara Sri Mulyani Kurangi Impor Minyak
Cara Pemerintah Jokowi Genjot Ekspor Hasil Pertanian dan Perikanan
Ini Penyebab Defisit Neraca Perdagangan Versi Faisal Basri
Produksi Kakao Dalam Negeri Masih Jauh Dari Kebutuhan
Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Perbaiki Neraca Perdagangan di 2019