Sri Mulyani: Inflasi Tinggi Bisa Rem Investasi dan Pengaruhi Pemulihan Ekonomi
Ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell telah membunyikan alarm tentang lonjakan inflasi yang mencapai 7 persen, alias tertinggi dalam 40 terakhir. Powell pun berjanji akan mengambil tindakan keras.
Ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell telah membunyikan alarm tentang lonjakan inflasi yang mencapai 7 persen, alias tertinggi dalam 40 terakhir. Powell pun berjanji akan mengambil tindakan keras.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, mengatakan, jika inflasi tinggi, suku bunga tinggi dipastikan akan mengerem investasi, yang berarti momentum pemulihan ekonomi bisa terpengaruh.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Apa yang terjadi pada nilai tukar rupiah ketika Indonesia mengalami hiperinflasi di tahun 1963-1965? Di tahun 1963 hingga Soekarno lengser sebagai Presiden tahun 1965, Indonesia mengalami hiperinflasi sebesar 635 persen dengan nilai tukar rupiah saat itu berkisar Rp11 per USD1.
-
Siapa saja yang terlibat dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi dan dampak El Nino di Sulawesi Selatan? Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) bersama Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) bergerak cepat mengendalikan inflasi dan peningkatan ketersediaan pangan pokok nasional.
-
Siapa yang perlu mengerti tentang inflasi? “Itulah sebabnya pemahaman akan inflasi merupakan kunci dari perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan ekonomi yang efektif,” ujar Kar Yong Ang.
"Kalau inflasi tinggi, suku bunga tinggi, pasti akan mengerem investasi dan ini berarti momentum pemulihan ekonomi bisa terpengaruh, konsumsi tergerus oleh inflasi, investasi tergerus," kata Sri Mulyani dalam economic outlook, Rabu (22/3).
Di sisi lain, hadirnya berbagai peristiwa Covid-19 hingga konflik Rusia dan Ukraina juga mempengaruhi kemampuan ekonomi global untuk tumbuh.
Namun, saat ini pandemi Covid-19 cukup terkendali tapi muncul tantangan baru dari konflik di Rusia-Ukraina. Konflik itu mendorong kenaikan harga energi dan sejumlah komoditas, sehingga mendisrupsi suplai secara global. Alhasil, inflasi secara global terus meningkat.
"Konflik Rusia-Ukraina yang menyebabkan spillover ke seluruh dunia, yaitu kenaikan harga-harga komoditas. Kenaikan harga komoditas sebetulnya sudah mulai muncul karena pemulihan ekonomi mengalami disrupsi dari sisi supply-nya," ujarnya.
Demikian, tingginya inflasi membuat berbagai negara memberlakukan kebijakan untuk menjaga perekonomian. Namun, yang menjadi perhatian global adalah langkah The Fed yang akan menaikkan suku bunga, tujuannya untuk menjaga laju inflasi.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Presiden Jokowi Ingatkan Harga Barang Bakal Makin Mahal Imbas Perang Rusia-Ukraina
Pemerintah Antisipasi Kenaikan Harga Komoditas Global ke Inflasi
Elon Musk dan Warren Buffett Sepakat, ini Strategi Investasi di Tengah Inflasi Tinggi
Bank Indonesia Prediksi Inflasi Maret 0,48 Persen Dipicu Komoditas Cabai
Lima Strategi Pemerintah dan Bank Indonesia Kendalikan Inflasi di 2022
5 Strategi Pemerintah Jaga Inflasi Tahun Ini Tetap Stabil