Sri Mulyani: Jangan Sampai Rem Harus Diinjak Karena Covid-19 Meningkat
Pemerintah terus akan melakukan langkah-langkah dan dukungan APBN untuk kesehatan, baik dari pengadaan APD maupun upgrade dari rumah sakit. Serta untuk penanganan tenaga kesehatan maupun untuk mereka yang sekarang harus dirawat akibat covid-19.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dalam setiap kegiatan, terutama libur natal dan akhir tahun nanti. Saat ini, mobilitas masyarakat memang sudah mulai pulih. Namun kondisi ini beriringan dengan meningkatnya kasus positif Covid-19.
"Jadi untuk Indonesia kita juga perlu mewaspadai. Pada akhir tahun ini kegiatan-kegiatan masyarakat meningkat akibat adanya liburan panjang. Kemarin kita punya Pilkada, dan kita harus betul-betul menjaga agar jangan sampai rem harus diinjak hanya karena covid-19 mengalami eskalasi yang meningkat secara pesat," kata Menkeu Sri Mulyani dalam Bisnis Indonesia Award 2020, Senin (14/12).
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
Untuk itu, pemerintah terus akan melakukan langkah-langkah dan dukungan APBN untuk kesehatan, baik dari pengadaan APD maupun upgrade dari rumah sakit. Serta untuk penanganan tenaga kesehatan maupun untuk mereka yang sekarang harus dirawat akibat covid-19.
Sri Mulyani melihat, ekonomi di Kuartal IV-2020 ini sudah mulai pulih dari dampak pandemi Covid-19. Angka Purchasing Managers' Index atau PMI pada November juga mulai menunjukkan di zona ekspansif di atas 50. Oleh karena itu, Sri Mulyani menekankan perlunya untuk menjaga perbaikan ini.
"Di Amerika Serikat, di Eropa, bahkan Jerman, sekarang sudah mempertimbangkan akan terjadinya restriksi yang sangat ketat. Prancis mengalami hal yang sama," ujar Sri Mulyani.
Langkah Luar Biasa
Bahkan, Menkeu juga menyebutkan negara nordik termasuk Swedia, di mana semula negara ini mendapatkan pujian karena tak ikut melakukan pembatasan sosial, kini mempertimbangkan untuk untuk menempuh kebijakan tidak biasa.
"Swedia yang dulu hampir mendapatkan pujian karena mereka melakukan dan menangani konflik secara tidak konvensional, yaitu membebaskan masyarakatnya bergerak tanpa adanya protokol kesehatan, sekarang dihadapkan pada kondisi yang luar biasa sangat menentukan," kata Menkeu.
"Ini menggambarkan bahwa kita tidak boleh di-underestimate. Negara yang paling maju, paling disiplin, paling memiliki sistem kesehatan paling kuat pun harus melakukan langkah luar biasa," sambung dia.
Di Asia sendiri, Menkeu menyebutkan sejumlah negara seperti Tokyo, Jepang dan Korea Selatan saat ini juga tengah mempersiapkan langkah-langkah untuk penanggulangan terjadinya kemungkinan gelombang kedua.
Reporter: Pipit Ika Ramdhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)