Sri Mulyani Minta Kemenag Bantu Edukasi Masyarakat Soal Utang RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta bantuan Kemenag agar dapat ikut mengedukasi masyarakat terkait utang negara yang banyak disalahartikan oleh masyarakat. Mengingat, saat ini utang menjadi topik yang sangat seksi dan banyak diperbincangkan publik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri acara rapat kerja nasional (Rakernas) Kementerian Agama. Dalam sambutannya, dia meminta bantuan Kemenag agar dapat ikut mengedukasi masyarakat terkait utang negara yang banyak disalahartikan oleh masyarakat.
Mengingat, saat ini utang menjadi topik yang sangat seksi dan banyak diperbincangkan publik. Terlebih saat ini merupakan tahun politik di mana isu tersebut 'digoreng' oleh banyak pihak.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
"Saya memohon bantuan. Pertama saya mohon Kemenag ikut membantu saya menjelaskan mengenai masalah utang. Susah ya. Kenapa? Tidak bisa bu, nanti bisa juga," kata Sri Mulyani di Hotel Shangri La, Jakarta, Rabu (23/1).
Dia pun mencontohkan salah satu kegunaan utang Indonesia, yakni untuk membangun gedung kampus Institut Agama Islam negeri (IAIN). "Berapa di sini yang merupakan dosen IAIN? atau pengurus? Berapa banyak kampusnya yang dibangun oleh uang negara? Berapa banyak yang kampusnya dibangun dengan surat berharga syariah negara?" ujarnya.
Secara serentak, para peserta Rakernas pun menjawab 'semua'.
Dengan demikian, dia meminta para dosen IAIN ikut mengedukasi terkait utang negara. "Ya itu mestinya bapak bicara dong (mengenai utang). Itu adalah instrumen utang. Utang itu bukan sesuatu yang najis," ujarnya.
Dia mengungkapkan bahkan pengelolaan utang diatur dalam kitab suci umat islam yaitu Al-Quran. Tepatnya ada di surat Al-Baqarah. Dia mengaku mengacu pada ayat tersebut dalam mengelola utang negara.
"Harusnya kamu di dalam mengelola utang harusnya teliti gitu kan kalau kita liat isinya. Catatlah utang secara teliti dan hati-hati. Ya saya mengikuti itu lah. Kalau saya tidak mengikuti itu tidak mungkin saya menjadi menteri keuangan terbaik di dunia," ujarnya disambut tawa para peserta rakernas.
Dia menegaskan pihaknya mengelola APBN secara hati-hati dan bertanggungjawab. Itu bukan karena saya makhluk bergama tapi juga prinsip profesionalisme kita mengelola keuangan negara," tutupnya.
Baca juga:
Menteri Sri Mulyani Soal Utang Rp 4.418 T: Digunakan Hati-hati, Tidak Ugal-ugalan
Indonesia Tarik Utang Asing Rp 799,04 Triliun di 2018, Terbesar dari Bank Dunia
Sepanjang 2018, Utang Pemerintah Tembus Rp 4418,3 Triliun
Sri Mulyani: Pernyataan IMF Soal Penurunan Utang Tak Berlaku Bagi RI
Ini Alasan RI Sulit Bangun Infrastruktur Tanpa Utang