Sri Mulyani Pastikan APBN Tetap Fleksibel Hadapi Kenaikan Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tantangan ekonomi Indonesia saat ini bukan lagi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Melainkan inflasi yang menyebabkan kenaikan harga komoditas akibat geopolitik Rusia dan Ukraina yang menciptakan ketegangan politik dan sisi operasi militer.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tantangan ekonomi Indonesia saat ini bukan lagi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Melainkan inflasi yang menyebabkan kenaikan harga komoditas akibat geopolitik Rusia dan Ukraina yang menciptakan ketegangan politik dan sisi operasi militer.
"Kalau tahun 2020-2021 ancaman masyarakat paling besar pandemi, sekarang tahun 2022 ancaman terbesar adalah inflasi, naiknya harga-harga," kata Sri Mulyani dikutip dari laman kemenkeu.go.id, Jakarta, Kamis (12/5).
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Siapa Indi Nuraidah? Indi sering membagikan foto-foto kebersamaannya dengan Lesti, termasuk pada momen Lebaran tahun ini. Ingin tahu lebih banyak tentang Indi Nuraidah, bibi Lesti Kejora? Yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
Menurutnya, APBN akan terus adaptif dan fleksibel menghadapi berbagai tantangan yang terus berubah. Dia menjelaskan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2020-2021 mayoritas digunakan untuk mengatasi pandemi, baik untuk vaksinasi, terapeutik, maupun meningkatkan belanja bantuan sosial.
Sedangkan untuk tahun 2022, belanja PEN tetap akan didominasi untuk bantuan sosial dalam bentuk bantalan subsidi untuk mengurangi shock yang begitu dahsyat yang berasal dari luar. "Jadi ini harus kita jaga, menggunakan beberapa instrumen APBN yang ada, termasuk di dalamnya subsidi,” kata dia.
Dari sisi internal pemerintah sudah dibahas dalam sidang kabinet untuk melakukan penyesuaian APBN tahun ini. Setelahnya pemerintah akan duduk bersama DPR untuk membahasnya lebih dalam. "Implikasinya nanti postur APBN-nya berubah. Dalam dua bulan kedepan, kita akan bicara dengan DPR lagi," kata dia.
Sehingga APBN akan terus fleksibel untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi sekaligus melindungi masyarakat. "Strategi akan terus kita akan kalibrasi sehingga ekonominya pulih itu tetap kita jaga momentumnya dan instrumennya kita akan fleksibel," tandasnya.
Baca juga:
Inflasi RI di 2022 Diprediksi Capai 4,8 Persen
Saran Warren Buffett untuk Hadapi Dampak Inflasi Tinggi
Pemerintah Perlu antisipasi Revisi Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Global
Inflasi April 2022 Capai 0,95 Persen, Tertinggi Sejak Januari 2017
Inflasi Tertinggi dalam 40 Tahun, The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan 50 Bps
Pemerintah Waspadai Dampak Inflasi Global dan Geopolitik Rusia-Ukraina