Sri Mulyani: Pendidikan Punya Peran Penting Ciptakan SDM Unggul
Kebutuhan pengembangan SDM juga sangat relevan dengan kondisi Indonesia secara keseluruhan. Di mana Indonesia saat ini sudah masuk di dalam kategori dengan jumlah penduduk mayoritas muslim dengan status upper middle income.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, di dalam mendukung perkembangan keuangan syariah dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi tinggi. Sebab, SDM memainkan peran untuk berpikir kreatif mengembangkan produk atau instrumen yang sifatnya inovatif sesuai dengan kebutuhan pasar.
"Untuk itu pendidikan memainkan peranan yang sangat penting dan strategis di dalam mengembangkan dan menyiapkan sumber daya insani yang berkualitas," kata Sri Mulyani dalam acara Sharia Business & Academic Sinergy, yang digelar virtual, Selasa (29/12).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kapan Mahalini resmi memeluk agama Islam? Yang pasti, Mahalini menjadi mualaf bulan ini setelah acara memapit kemarin," ujarnya.
-
Bagaimana Sri Isyana Tunggawijaya memerintah? Sri Isyana Tunggawijaya adalah raja perempuan Kerajaan Medang periode Jawa Timur yang memerintah berdampingan bersama dengan suaminya yang bernama Sri Lokapala.
-
Kapan Mutiara Baswedan meraih gelar Sarjana Hukum? Ia berhasil meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 2020.
Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Indonesia ini juga menyebut, kebutuhan pengembangan SDM juga sangat relevan dengan kondisi Indonesia secara keseluruhan. Di mana Indonesia saat ini sudah masuk di dalam kategori dengan jumlah penduduk mayoritas muslim dengan status upper middle income.
"Maka aplikasi dan harapan untuk tersedianya ekosistem yang dilakukan di sekolah Islam menjadi sangat penting," sebutnya.
Namun, Bendahara Negara itu menyadari Indonesia juga masih menghadapi tantangan middle income trap, yang membutuhkan solusi dalam bentuk kualitas SDM-nya agar terus ditingkatkan kualitasnya dan juga produktivitas serta daya saingnya.
"Untuk merespons ini pemerintah menjadikan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pilar penting di dalam rencana pembangunan jangka menengah dan juga di dalam program mendesain anggaran pendapatan belanja negara yang sudah tertuang untuk tahun 2021," jelas dia.
Selain itu, dukungan APBN 2021 diarahkan dalam rangka memenuhi kebutuhan SDM di bidang keuangan syariah.
Program Studi Keuangan Syariah
Untuk diketahui, Indonesia saat ini telah memiliki sejumlah program studi fakultas dan bahkan sekolah tinggi yang khusus mengembangkan sektor ekonomi dan keuangan syariah. Adapun jumlah program studi untuk tingkat sarjana atau S1 sekitar 800 yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
"Ini belum termasuk program magister atau S2 dan program doktor atau S3. Apabila setiap program studi meluluskan 50 orang saja per tahun maka lulusan perguruan tinggi seharusnya mencapai 40.000 orang per tahun ini adalah jumlah yang sangat besar untuk pendidikan sekolah tinggi atau pendidikan di bidang ekonomi dan keuangan syariah," jelas dia.
Meski begitu, besarnya pendidikan yang berlatarbelakang keuangan syariah tersebut belum mampu memberikan kontribusi besar terhadap angkatan kerja di sektor ini. Sebab, SDM bekerja di sektor keuangan syariah hampir 90 persen bukan berasal dari lulusan program studi ekonomi islam dan keuangan syariah.
"Tapi justru direkrut dari program studi yang lain hal ini disebabkan karena lulusan program dari studi ekonomi dan keuangan syariah umumnya tidak atau belum dilengkapi dengan kompetensi teknis yang dibutuhkan oleh industri keuangan syariah itu sendiri," paparnya.
(mdk/idr)