Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Berbagai Negara Mulai Mengalami Perbaikan
Meskipun perekonomian dunia diperkirakan kontraksi di tahun 2020, dia optimistis akan melesat tumbuh 5 persen pada tahun 2021.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi di berbagai negara sudah mengalami perbaikan. Tak terkecuali di Indonesia yang pada kuartal ketiga mengalami kontraksi perekonomian sebesar 3,49 persen dianggap lebih baik dibandingkan kuartal kedua, kontraksinya sebesar 5,32 persen.
"Pertumbuhan ekonomi negara-negara advance sebenarnya membaik di kuartal III," kata Sri Mulyani dalam sebuah acara di Jakarta, Selasa (11/10).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana Rusun Sentra Mulya Jaya membantu penghuninya dalam meningkatkan ekonomi? Jadi memang kita memberikan penyuluhan kepada penghuni yang ada di sini, agar mereka bisa memanfaatkan peluang-peluang dan berusaha untuk menopang ekonomi keluarga nantinya.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Bagaimana cara Kepala LKPP mendorong UMKK untuk berkontribusi dalam ekonomi Indonesia? Salah satunya dengan memasukan produknya di Katalog Elektronik. Sebagai marketplace terbesar yag dimiliki pemerintah, dengan memasukan produk dalam Katalog Elektronik, maka produk UMKK tersebut akan dilihat oleh 83 Kementerian/Lembaga dan lebih dari 500 Pemerintah Daerah.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
Meskipun perekonomian dunia diperkirakan kontraksi di tahun 2020, dia optimistis akan melesat tumbuh 5 persen pada tahun 2021.
Berbagai lembaga internasional telah memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia akan kembali pulih. IMF memprediksi tahun depan perekonomian dunia akan tumbuh di 5,2 persen. OECD juga memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia 5,0 persen. Sedangkan Bank DUnia memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 4,2 persen.
Sri Mulyani mengingatkan momentum perbaikan pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga ini tidak membuat terlena. Mengingatkan beberapa negara maju seperti di Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa mengalami gelombang kedua penyebaran virus corona.
"Tren ini cukup optimistis namun juga tetap hati-hati karena disampaikan di beberapa belahan dunia terjadi second wave Covid-19," kata Sri Mulyani.
Menurutnya, gelombang kedua penyebaran virus corona akan menimbulkan kompleksitas kebijakan. Sebab masyarakat sudah cukup panjang dan lelah menghadapi tekanan perekonomian. Sehingga kemampuan ketahanan menangani gelombang kedua ini akan berbeda dengan pada saat pertama kali virus menyebar.
"Ini harus diwaspadai, terutama di berbagai belahan negara maju, Eropa dan Amerika Serikat," kata dia.
Baca juga:
Pertumbuhan Fintech Indonesia Menjadi Tercepat di Asia Tenggara
Menko Airlangga: Proses Pemulihan Ekonomi Berada di Jalur yang Benar
Indef Sebut Industri Keuangan Mulai Goyang di Kuartal III-2020
Airlangga Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2021 Tumbuh 5 persen
Pemerintah Diminta Evaluasi Program Penanganan Covid-19, Ini Sebabnya
Penanganan Pandemi Belum Optimal, Ekonomi Kuartal IV-2020 Diprediksi Minus 2 Persen