Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2021 Capai 4,5 Persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perekonomian Indonesia pada kuartal III-2021 akan tumbuh 4,5 persen. Lalu pada kuartal IV akan lebih tinggi menjadi 5,4 persen. Sehingga secara keseluruhan di tahun 2021, perekonomian nasional tumbuh 4 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perekonomian Indonesia pada kuartal III-2021 akan tumbuh 4,5 persen. Lalu pada kuartal IV akan lebih tinggi menjadi 5,4 persen. Sehingga secara keseluruhan di tahun 2021, perekonomian nasional tumbuh 4 persen.
"Outlook perekonomian kuartal III lebih baik di angka 4,5 persen dan di kuartal IV ini naik ke 5,4 persen. Jadi proyeksi keseluruhan tahun ini 4 persen," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK Triwulan III, Jakarta, Rabu (27/10).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana Rusun Sentra Mulya Jaya membantu penghuninya dalam meningkatkan ekonomi? Jadi memang kita memberikan penyuluhan kepada penghuni yang ada di sini, agar mereka bisa memanfaatkan peluang-peluang dan berusaha untuk menopang ekonomi keluarga nantinya.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Bagaimana cara Kepala LKPP mendorong UMKK untuk berkontribusi dalam ekonomi Indonesia? Salah satunya dengan memasukan produknya di Katalog Elektronik. Sebagai marketplace terbesar yag dimiliki pemerintah, dengan memasukan produk dalam Katalog Elektronik, maka produk UMKK tersebut akan dilihat oleh 83 Kementerian/Lembaga dan lebih dari 500 Pemerintah Daerah.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
Proyeksi ini sekaligus mematahkan prediksi yang dibuat OECD dan IMF terhadap perekonomian Indonesia. Sebagai informasi, OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya tumbuh 3,7 persen dan pada tahun 2020 naik menjadi 4,9 persen. Sedangkan IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 hanya 3,2 persen dan di tahun 2022 menjadi 5,9 persen.
Sri Mulyani menegaskan prediksi yang dibuat dua lembaga tersebut terlalu rendah untuk kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Sebab meskipun pada kuartal III dihantam penyebaran Covid-19 varian delta, namun pemerintah mampu mengendalikan dalam waktu singkat.
"Prediksi dan proyeksi ini menurut kita terlalu rendah karena kita lihat di kuartal III, walau ada delta varian tapi kita kendalikan dengan cepat dan efektif," tuturnya.
Prediksi yang dibuat dua lembaga internasional tersebut, kata Sri Mulyani, berdasarkan penanganan negara dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19. Sementara, Pemerintah Indonesia mengklaim telah berhasil menangani Covid-19 varian delta dalam waktu yang relatif singkat.
"Proyeksi ini basisnya negara bisa kendalikan Covid-19 dan Indonesia bisa. Makanya kita harapkan momentum ini akan terus berlangsung sampai akhir tahun, sehingga disiplin ini sangat penting buat menormalisir dalam memulihkan ekonomi kita," kata dia.
Apalagi akselerasi dan disiplin protokol kesehatan ini menjadi kunci dari bergeraknya kegiatan ekonomi. Selama ini instrumen APBN kata dia, terus mendorong masyarakat untuk meningkat agregat demand dari sistem.
Belanja modal pemerintah telah tumbuh lebih dari 60 persen untuk pemulihan ekonomi nasional. Kenaikan harga komoditas juga turut membantu pemerintah untuk mengaktifkan kembali roda perekonomian. Kondisi korporasi juga mulai membaik dan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga.
"Semua cerita ini bercerita tentang ekonomi pulih, APBN pulih dan kemapuan kita dalam bertahan," kata dia mengakhiri.
Baca juga:
KSSK Pastikan Stabilitas Sistem Keuangan Dalam Kondisi Normal
Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Terus Berlanjut, Inflasi Terkendali
Sri Mulyani Beberkan Peran Penting Keuangan Negara Hadapi Pandemi
Hadiri Wisuda Akbar PKN STAN 2021, Ini Pesan Sri Mulyani
Sri Mulyani: Dunia Habiskan USD 12 Triliun Tangani Pandemi Corona
Sri Mulyani Sebut Aturan Keuangan Negara Hingga Pajak Sesuai Syariah
Menteri Sri Mulyani Beberkan Aspek Islami dari Aturan Penanganan Pandemi