Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2021 Hanya 3,1 Persen
Dia menjelaskan, realisasi inflasi sejak Januari hingga September 2021 masih terjaga rendah. Berada di posisi 0,8 persen (ytd) atau tumbuh 1,6 persen (yoy) dari target APBN 3 persen.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani memperkirakan realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2021 bisa mencapai 3,1 persen. Angka ini mendekati target pertumbuhan ekonomi pemerintah antara 3,7 persen sampai 4,5 persen. Meskipun dalam APBN 2021 pemerintah menargetkan bisa tumbuh di level 5 persen.
"Untuk di APBN memang targetnya 5 persen," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Jakarta, Senin (25/10).
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
Dia menjelaskan, realisasi inflasi sejak Januari hingga September 2021 masih terjaga rendah. Berada di posisi 0,8 persen (ytd) atau tumbuh 1,6 persen (yoy) dari target APBN 3 persen.
Dari sisi nilai tukar Rupiah sampai 11 Oktober mencapai Rp14.210 per USD dan Rp14.325 per USD di akhir September 2021.
"Posisi Rupiah ini relatif lebih kuat dibandingkan asumsi APBN di level Rp14.600 per USD," kata dia.
Rata-rata tertimbang suku bunga surat berharga negara (SBN) sebesar 6,36 persen (ytd). Pada lelang terakhir tanggal 12 Oktober yield yang dimenangkan mencapai 6,21 persen.
Dari sisi harga minyak mentah tercatat pada Agustus tercatat USD 72,2 per barel. Lalu turun menjadi USD 65,2 per barel pada September. Meski begitu, angka ini lebih tinggi ketimbang tahun lalu yang hanya USD 45 per barel.
Untuk lifting minyak pada September 2021 mengalami penurunan. Dari 705 ribu barel per hari atau 652,6 ribu per barel di bulan Agustus menjadi 660 ribu per barel pada September 2021.
Sedangkan lifting gas telah mencapai target di atas 975 ribu barel setaranya minyak per hari. Pada September 2021 tercatat 1,01 juta barel setara minyak per hari.
Baca juga:
Negara Asia Diramal Dominasi Ekonomi Dunia, Termasuk Indonesia
Kontribusi Nyata Kelapa Sawit Jaga Kedaulatan Ekonomi RI
Menko Airlangga: Transformasi Digital Bakal Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Survei BI: Permintaan Semua Jenis Kredit Perbankan Tumbuh di Triwulan III
Wapres Ma'ruf Harap Santri Berkontribusi Dalam Ekonomi Nasional
Menteri Sri Mulyani Sebut Ekonomi Saat ini Lebih Baik dari Sebelum Pandemi