Sri Mulyani Singgung Krisis 1998: Kelola Ekonomi Tak Seperti Jalan Tol Bebas Hambatan
Dia mengatakan, guncangan dalam perekonomian bisa terjadi kapan saja dan bersumber dari mana saja. Dalam sejarah, pernah terjadi krisis keuangan pada 1997/1998 yang mengakibatkan kontraksi cukup dalam terhadap kinerja perekonomian.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyadari bahwa mengelola perekonomian RI bukan suatu hal yang mudah, karena diperlukan kewaspadaan. Bahkan dia mengibaratkan hal ini tidak seperti mengemudi mobil di jalan tol yang bebas hambatan.
"Mengelola ekonomi bukanlah seperti mengemudi di jalan besar yang bebas hambatan. Artinya ada selalu kewaspadaan untuk mengantisipasi guncangan," kata dia dalam Mandiri Investment Forum secara virtual di Jakarta, Rabu (3/2).
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
Dia mengatakan, guncangan dalam perekonomian bisa terjadi kapan saja dan bersumber dari mana saja. Dalam sejarah, pernah terjadi krisis keuangan pada 1997/1998 yang mengakibatkan kontraksi cukup dalam terhadap kinerja perekonomian.
Pada 2008, krisis keuangan global kembali terjadi yang menyebabkan perekonomian mengalami tekanan. Di luar itu, berbagai bencana seperti tsunami, gempa bumi, banjir, hingga perubahan iklim juga bisa menjadi tantangan yang harus diantisipasi.
"Itu sebabnya Indonesia tidak boleh berhenti mereformasi fondasi kita. Fondasi ekonomi agar dapat terus maju dan berpendapatan tinggi adalah kualitas sumber daya manusia. Mulai dari pendidikan, kesehatan serta desain belanja sosial sangat penting di Indonesia untuk terus bergerak maju menuju kesetaraan dan kualitas yang lebih baik," jelas dia.
Pembangunan Infrastruktur
Bendahara Negara itu menambahkan, pembangunan infrastruktur juga menjadi penting untuk meningkatkan produktivitas perekonomian. Selain itu, reformasi regulasi dan birokrasi harus dilakukan agar berbagai peraturan yang ada bisa turut disederhanakan guna mendukung perekonomian.
"Bagaimana Indonesia dapat meningkatkan pendapatan per kapita dan pada saat yang sama meningkatkan kualitas dan pemerataan kesejahteraan sangatlah penting. Inilah yang penting kita miliki. Jangan sia-siakan krisis. Sampai sekarang bahkan selama covid-19 ini kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan untuk reformasi," jelas dia.
(mdk/idr)