Sri Mulyani: Stimulus Ekonomi III Fokus di Sektor Kesehatan
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, stimulus ketiga ini nantinya bakal digunakan untuk peningkatan kapasitas rumah sakit, kebutuhan alat pelindung diri (APD) pekerja medis, hingga peningkatan kualitas rumah sakit. Namun untuk, jumlah anggarannya masih akan dilakukan perhitungan.
Pemerintah tengah menyusun kebijakan stimulus ke-III untuk menangkal dampak penyebaran virus corona ke ekonomi Indonesia. Stimulus diberikan kali ini akan difokuskan di sektor kesehatan.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, stimulus ketiga ini nantinya bakal digunakan untuk peningkatan kapasitas rumah sakit, kebutuhan alat pelindung diri (APD) pekerja medis, hingga peningkatan kualitas rumah sakit. Namun untuk, jumlah anggarannya masih akan dilakukan perhitungan.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
"Untuk stimulus ketiga ini masih ikuti pertama kesehatan. Namun jumlahnya berapa masih belum," kata dia dalam video conference di Jakarta, Rabu (18/3)
Sri Mulyani mengatakan masih melakukan perhitungan bersama dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai kebutuhan anggaran. Jika sudah ada kesepakatan anggaran maka akan segera diumumkan..
Selain itu, stimulus paket ketiga juga akan difokuskan untuk jaring pengaman sosial.Pada paket stimulus pertama, pemerintah telah menaikkan bantuan sosial dari Program Keluarga Harapan (PKH) Rp50.000 dari Rp150.000 menjadi Rp200.000.
Namun untuk jaring pengaman sosial pada stimulus tahap III pemerintah masih mencari skema yang lebih cocok.
"Kalau sekarang social safety net, banyak sekali opsi bisa PKH, kartu sembako, dan kalau sekarang bisa saja yang kena bukan hanya 20 persen penduduk miskin, tapi juga sektor informal. Kita akan lihat di mana data base sektor informal dan cara membantunya harus seperti apa," ujar Sri Mulyani.
Pemerintah Disarankan Lockdown
Ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah Redjalam menilai paket stimulus II yang baru dikeluarkan pemerintah tidak efektif menyelamatkan ekonomi di tengah wabah virus corona. Dia melainkan, pemerintah lebih baik menerapkan lockdown.
Dia mengatakan, perkembangan virus corona semakin mengkhawatirkan dan semakin besar dampak negatifnya, serta tidak ada kepastian sampai kapan wabah tersebut akan berakhir. Dengan adanya stimulus yang dikeluarkan pemerintah tak akan memberikan dampak signifikan, dia pun menyarankan segera melakukan lockdown, meskipun aktivitas perekonomian akan berhenti.
How low can you go, stimulus ekonomi tidak akan mampu menahan perlambatan ekonomi ketika corona sudah merebak, dan pemerintah harus melakukan lockdown, stimulus itu akan sia-sia, kata Piter kepada Liputan6.com, Minggu (15/3).
Selain itu, dia menimbang dan mengkhawatirkan stimulus fiskal yang diberikan pemerintah tidak tepat waktu. Menurutnya, saat ini yang paling utama dibutuhkan bukan stimulus, melainkan membangun pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
Saat ini yang Kita butuhkan utamanya bukan stimulus untuk membangkitkan ekonomi, karena tidak akan efektif selama virus corona masih menghantui, akan lebih baik bila sekarang ini semua resources ditujukan untuk mengatasi penyebaran corona. Dana stimulus lebih diarahkan, misalnya untuk membangun fasilitas pelayanan kesehatan, ujarnya.
(mdk/idr)