SRIL raup laba kuartal III Rp 643,7 miliar dan penjualan Rp 7,8 triliun
Peningkatan nilai penjualan perusahaan dipicu oleh peningkatan penjualan perusahaan untuk produk benang, kain dan garmen yang masing-masing mengalami peningkatan sebesar 9 persen, 26 persen, dan 20 persen hingga kuartal ketiga tahun ini. Kontribusi nilai penjualan produk kain dan garmen perusahaan sebesar 52 persen.
PT Sri Rejeki Isman Tbk (kode saham: SRIL) membukukan peningkatan laba bersih 14 persen hingga kuartal ketiga tahun ini dari USD 41,3 juta menjadi USD 47,2 juta atau setara Rp 643,7 miliar jika dibandingkan periode yang sama tahun kemarin. Sedangkan, laba operasional perusahaan hingga kuartal ketiga tahun ini juga mengalami peningkatan sebesar 25 persen dari USD 79,6 juta menjadi USD 99,1 juta.
Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk, Iwan Setiawan Lukminto, mengatakan kinerja laba ditopang oleh peningkatan nilai penjualan kotor sebesar 15 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, atau dari USD 498,6 juta menjadi USD 572,6 juta atau setara Rp 7,8 triliun.
Peningkatan nilai penjualan perusahaan dipicu oleh peningkatan penjualan perusahaan untuk produk benang, kain dan garmen yang masing-masing mengalami peningkatan sebesar 9 persen, 26 persen, dan 20 persen hingga kuartal ketiga tahun ini.
"PT Sri Rejeki Isman Tbk memfokuskan penjualan pada produk-produk bernilai jual tinggi; sedangkan untuk sektor industri pemintalan lebih difokuskan kepada pemenuhan kebutuhan internal perusahaan untuk produksi pesanan kain dan garmen," jelasnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (27/10).
Dia menjelaskan bahwa kontribusi nilai penjualan produk kain dan garmen perusahaan hingga kuartal ketiga tahun ini sebesar 52 persen dari total nilai penjualan. Kontribusi ini meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sekitar 49 persen.
Iwan Setiawan juga menyatakan peningkatan profit margin dan angka EBITDA perusahaan hingga kuartal ketiga tahun ini dipicu oleh perbaikan efisiensi produksi perusahaan yang berkontribusi pada peningkatan margin produk.
"Belanja modal perusahaan hingga kuartal ketiga tahun ini mencapai USD 22,8 juta, angka ini sudah sesuai dengan target perusahaan yang totalnya mencapai USD 25 juta untuk 2017," paparnya.
Kinerja perusahaan hingga saat ini telah berhasil mencatatkan dua rating internasional
masing-masing dari Fitch dengan nilai BB-/Stable dan dari Moody’s dengan nilai B1/Positive. Sedangkan, Fitch Indonesia memberikan rating A+/Stable untuk perusahaan.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Apa penyebab naik turunnya harga saham? Prinsip Ekonomi Dasar: Hubungan antara Penawaran dan Permintaan Saat banyak orang mencari suatu barang, stoknya akan terbatas sehingga harganya cenderung akan naik.
-
Kenapa Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) diluncurkan? Tujuan bursa karbon sendiri untuk mencipatakan insentif bagi perusahaan dan negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengaan menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon.
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
Baca juga:
IHSG cetak rekor baru di atas level 6.000, ini kata Menteri Darmin
Kata Jokowi soal IHSG cetak rekor baru di level 6.000
Sri Mulyani soal IHSG cetak rekor ke level 6.000: Mencerminkan fundamental ekonomi RI
Jaga lingkungan, Bekasi Fajar Industrial Estate tanam belasan ribu pohon mangrove
Kuartal III 2017, GMF bukukan laba Rp 515,9 M dan pendapatan Rp 4,2 T
Kapitalisasi pasar BEI tembus Rp 6.600 triliun
Bisa rugikan investor, kepastian hukum emiten harus dipercepat