Sriwijaya Air akan bangun bengkel pesawat di Batam
"Baru-baru ini Direktur Sriwijaya Air Teknik datang, dan menyampaikan presentasi di BP Batam. Mei ini rencananya ada tim kembali untuk memastikan lokasi yang akan digunakan," kata General Manager Operasional Bandara Internasional Hang Nadim Batam.
Maskapai penerbangan, Sriwijaya Air berencana membangun bengkel pesawat terbang atau Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam. Kepulauan Riau.
"Baru-baru ini Direktur Sriwijaya Air Teknik datang, dan menyampaikan presentasi di BP Batam. Mei ini rencananya ada tim kembali untuk memastikan lokasi yang akan digunakan," kata General Manager Operasional Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso seperti ditulis Antara Batam, Jumat (5/5).
-
Apa yang ditawarkan oleh bus wisata atap terbuka di Jakarta? Bus wisata atap terbuka menjadi wisata alternatif bagi sebagian warga Jakarta untuk menikmati liburan, terlebih ketika memasuki masa libur sekolah seperti saat ini.
-
Di mana bus wisata atap terbuka di Jakarta beroperasi? Bus ini melewati rute IRTI, Balai Kota, Sarinah, Plaza Indonesia, Menara Topaz, Museum Nasional, Pecenongan, Pasar Baru, Juanda/Istiqlal, Monas 1, dan Monas 2.
-
Apa yang terjadi pada penerbangan Batik Air rute Makassar ke Jakarta yang membuat penumpang panik? Dalam video tersebut terlihat pesawat dalam kondisi gelap dan disebutkan sistem air conditioner (AC) juga mati.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
Bandara Internasional Hang Nadim milik Badan Pengusahaan (BP) Batam. Bandara itu dibangun sejak periode 1980 saat Otorita Batam dipimpin BJ Habibie.
Suwarso mengatakan, pada tahap awal Sriwijaya akan membutuhkan lahan seluas lima hektare untuk membangun sejumlah fasilitas perbaikan pesawat terbang yang dimilikinya.
"Ada dua pilihan lahan yang bisa digunakan Sriwijaya untuk membangun MRO. Bisa jadi sekitar pembangunan MRO Lion Air di sisi kiri bandara atau di kanan dekat dengan PT Pertamina," kata dia.
Di sekitar MRO yang kini dikembangkan oleh Lion Air, kata dia, juga sudah ada lahan yang dialokasikan untuk pembangunan MRO Garuda Indonesia.
Lion sendiri kini mengembangkan kawasan 12 hektare untuk MRO, Workshop, mesin, untuk melayani kebutuhan pesawat-pesawat Lion Group dan maskapai lain baik dalam maupun luar negeri.
"Kami berharap rencana Sriwijaya tersebut bisa segera terwujud meskipun pembicaraan belum sampai pada nilai investasi yang ditanamkan," kata dia.
Sebelumnya, beberapa kali perwakilan Sriwijaya Air juga menyampaikan keinginan membangun MRO di Bandara Internasional Hang Nadim.
Namun, belum ada progres signifikan mengenai rencana tersebut hingga Direktur Utama datang dan menyampaikan pemaparan rencana pengembangan fasilitas MRO di Hang Nadim.
"Lahan di Hang Nadim sangat luas, saat ini baru 45 persen yang dimanfaatkan. Jadi masih banyak yang bisa dimanfaatkan bagi pengembangan berbagai fasilitas penunjang penerbangan," kata Suwarso.
Baca juga:
Sriwijaya Air jual 25 persen saham ke publik di Juli 2017
2017, Sriwijaya Air bakal tambah 17 pesawat jenis Boeing
Ini alasan pilot asing lebih laku dibanding tenaga lokal
Jelang Natal, Sriwijaya Air siapkan 190.790 kursi tambahan
Sriwijaya dan Kalstar bakal buka rute penerbangan dari Kertajati