Suriah Kembali Buka Jalur Penerbangan Internasional, Sebulan Setelah Rezim Bashar Al-Assad Terguling
Pesawat-pesawat milik Suriah kini telah dicat dengan bendera nasional yang baru, menggantikan bendera yang sebelumnya dipakai selama pemerintahan Assad.
Penerbangan internasional pertama mendarat di Suriah pada Selasa (7/1) setelah penggulingan Presiden Bashar al-Assad bulan lalu. Penerbangan yang datang dari Qatar tiba di Bandara Internasional Damaskus sekitar pukul 13.00 waktu setempat, seperti dilaporkan wartawan AFP.
Ini menandai kedatangan penerbangan dari negara Teluk tersebut setelah 13 tahun. Di sisi lain, sekitar pukul 11.45 waktu setempat, penerbangan dari Syrian Airlines juga lepas landas menuju Sharjah, Uni Emirat Arab.
"Hari ini menandai awal yang baru," kata direktur bandara, Anis Fallouh kepada AFP.
"Kami telah mulai menyambut penerbangan internasional yang lepas landas dan mendarat di Damaskus."
Ini merupakan penerbangan komersial internasional pertama sejak 8 Desember 2024, ketika Damaskus diambil alih kelompok pemberontak yang dipimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS).
Selama kunjungan ke Qatar pada Minggu, 5 Januari, menteri luar negeri Suriah yang baru, Asaad al-Shibani, mengungkapkan sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap pemerintahan sebelumnya menghambat pemulihan negara setelah bertahun-tahun konflik. Ia mendesak Washington untuk mencabut sanksi tersebut.
"Sanksi-sanksi ini merupakan penghalang dan hambatan bagi pemulihan dan perkembangan cepat rakyat Suriah yang menantikan layanan dan kemitraan dari negara-negara lain," ungkap Shibani, setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, yang juga menjabat sebagai menteri luar negeri, seperti yang dilaporkan Middle East Eye, Rabu (8/1).
Shibani melakukan perjalanan luar negeri pertamanya ke Arab Saudi pada Rabu yang lalu, di mana ia bertemu dengan pejabat setempat untuk membahas dukungan terhadap proses transisi politik di Suriah. Selain itu, Shibani juga dijadwalkan untuk mengunjungi Uni Emirat Arab dan Yordania pekan ini.