Standard Chartered Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2021 di 4,5 Persen
Senior Economist Standard Chartered Bank Indonesia, Aldian Taloputra memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 mencapai 4,5 persen. Angka ini lebih rendah dari ramalan pemerintah maupun Bank Indonesia (BI).
Senior Economist Standard Chartered Bank Indonesia, Aldian Taloputra memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 mencapai 4,5 persen. Angka ini lebih rendah dari ramalan pemerintah maupun Bank Indonesia (BI).
"Kita lihat 2021 ekonomi Indonesia, kita bisa perkirakan tumbuh 4,5 persen. Mungkin ini agak sedikit di bawah batas target pemerintah dan Bank Indonesia," ungkap dia dalam konferensi pers virtual World of Wealth (WOW) 2021, Rabu (3/3).
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara di atas rata-rata nasional? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ."Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada. Jadi bulan Agustus ini pengakuan dari pemerintah pusat bahwa apa yang kita kerjakan selama ini berdampak sangat positif bagi pembangunan Sulut."
Aldian mengungkapkan, lebih rendahnya proyeksi pertumbuhan ekonomi Standard Chartered tersebut lantaran tahun ini masih dalam proses pemulihan. Sehingga, masih diperlukan waktu lebih untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
"Jadi, kita sudah lihat bottom pertumbuhan ekonomi itu di tahun 2020. Dan 2021 seharusnya membaik," ungkap dia.
Kendati demikian, proyeksi tersebut bisa saja bergeser menuju angka yang lebih tinggi tahun ini. Tentunya, dengan catatan mekanisme pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dan berbagai insentif yang terus digelontorkan pemerintah dapat tepat sasaran, sehingga dapat mempercepat proses ekonomi nasional.
"Tapi, pada dasarnya kami masih percaya tahun ini adalah tahun recovery," pungkasnya.
Pemerintah Proyeksi Pertumbuhan 2021 4,5 - 5,5 Persen
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,5 persen hingga 5,5 persen di tahun 2021. Untuk kuartal I-2021, diprediksi ekonomi Indonesia bisa tumbuh di angka 1,6 hingga 2,1 persen.
"Kita tentunya harap masih ada pertumbuhan positif di kuartal I rangenya 1,6 hingga 2,1 persen. Nah, ini memang PR kita untuk mendorong sektor konsumsi rumah tangga bisa tumbuh," ujar Menko Airlangga dalam konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi 2020, Jumat (5/2).
Menko Airlangga mengatakan, konsumsi rumah tangga dibidik tumbuh 1,3 hingga 1,8 persen di kuartal I ini. Selain itu, konsumsi pemerintah juga ditargetkan naik karena berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Di kuartal awal biasanya konsumsi pemerintah rendah yaitu 3 hingga 4 persen, nah ini kita dorong kalau bisa naik 4 hingga 5 persen," katanya.
(mdk/bim)