Stasiun Manggarai Jadi Sentral Kereta Jarak Jauh, KRL & Kereta Bandara di 2021
Untuk proses lelang pembangunan Stasiun Manggarai saat ini telah dimulai. Nantinya, pembangunan fase II ditargetkan selesai pada tahun 2021.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan Stasiun Manggarai akan menjadi pusat sentral kereta api menggantikan Stasiun Gambir pada 2021 mendatang. Nantinya, semua layanan kereta seperti KA Jarak Jauh, Ka Bandara, dan KRL akan berpusat semua di Manggarai.
"Jadi intra moda kereta api di stasiun sentral Manggarai," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri di Kantornya, Jakarta, Kamis (5/12).
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Kapan Balai Yasa Madiun diserahterimakan ke PT Industri Kereta Api? Pada tahun 1981, Balai Yasa Madiun diserah terima dari Perusahan Jawatan Kereta Api (PJKA) ke PT Industri Kereta Api (Persero).
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Apa moto dari Kepolisian Republik Indonesia? Polri mempunyai moto Rastra Sewakottama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Motto tersebut diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu Rastra (bangsa/rakyat) dan Sevakottama (pelayan terbaik). Jadi, Rastra Sewakottama dapat dimaknai "pelayan terbaik bangsa/rakyat"
-
Kapan jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo terakhir kali dilintasi kereta? Jalur kereta api itu terakhir kali dilintasi kereta api pada tahun 1986 di mana kereta api terakhir itu berhenti di Stasiun Mantrianom atau 8 kilometer sebelah barat pusat kota Banjarnegara.
Dia mengungkapkan untuk proses lelang pembangunan Stasiun Manggarai saat ini telah dimulai. Nantinya, pembangunan fase II ditargetkan selesai pada tahun 2021.
Adapun pembangunan fase II ini meliputi penyediaan 10 jalur KA layang atau elevated. Nantinya Stasiun Sentral Manggarai akan memiliki 18 jalur KA, di mana delapan jalur KA sisanya berada di atas tanah atau on grid.
"Progresnya sudah masuk tahap II, sudah lelang. Kita harapkan 2021 sudah bisa beroperasi," jelasnya
Sementara untuk pembangunan fase I, saat ini masih berjalan. Sebagian pembangunan sudah selesai dilakukan misalnya seperti pembangunan Stasiun KA Bandara Manggarai dan beberapa tambahan jalur KA.
"Jadi yang sekarang dibangun itu tahap I yang ada stasiun KA bandaranya, termasuk jalur KA. Nanti akan dilanjut ke sisi timur," pungkasnya.
Jadi Stasiun Sentral
Stasiun Manggarai akan menjadi stasiun paling sibuk mulai tahun 2021. Manggarai akan menjadi stasiun terpadu yang melayani kereta jarak jauh, jarak dekat hingga kereta bandara.
Saat ini, stasiun yang berlokasi di Jakarta Selatan itu hanya melayani pelanggan dengan rute jarak dekat dan transit saja. Misalnya dari Bekasi menuju Depok atau Bogor harus transit di Stasiun Manggarai.
Untuk menjadi stasiun sentral, sejumlah pembangunan pun telah dilakukan. Di sisi barat, bangunan lantai dua pun sudah terlihat dan sekarang diperuntukkan untuk pelanggan kereta api (KA) bandara.
Sejumlah beton gelagar atau girder untuk pembangunan sambungan lintasan kereta jarak jauh juga sudah dilakukan. Rencananya lintasan kereta jarak jauh itu elevated atau layang dari Stasiun Manggarai sampai Cikarang.
Kasubag Humas Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Ditjen Kemenhub), Supandi menyebut pembangunan di Stasiun Manggarai akan terus dilakukan. Sebab stasiun berumur 100 tahun itu akan direnovasi menjadi gedung tiga lantai.
Untuk lantai dasar, diperuntukkan pelanggan dengan rute perjalanan ke Bekasi dan bandara Soekarno-Hatta. Nantinya, lantai ini disediakan sebanyak delapan peron saja.
Lalu lantai satu, merupakan tempat untuk kegiatan pembelian dan penjualan tiket serta passenger gate. Selanjutnya lantai dua difungsikan sebagai jalur kereta ke Bogor dan jarak jauh.
Rencananya di lantai dua ini sediakan sebanyak 10 peron dengan pembagian enam jalur kereta jarak jauh dan sisanya untuk rute Bogor. Usulan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral telah di bahas sejak pemerintahan Presiden Soeharto.
"Jadi nanti jalur itu sudah terpisah. Ini kalau sudah dipisah dan didukung selesainya double double track Manggarai-Cikarang, KA jarak jauh itu terpisahkan sejak di Cikarang, lewat jalur sendiri," kata Supandi saat dihubungi, Rabu (9/10).
Selain sebagai stasiun sentral, Stasiun Manggarai juga akan terintegrasi dengan halte Transjakarta. Rencananya sky bridge atau jembatan multi guna juga dibangun untuk menghubungkan stasiun dengan terminal Manggarai.
Rencana menjadikan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral menuai sejumlah pendapat dari pengguna kereta jarak jauh dan KRL Jabodetabek. Salah satunya yakni Resty Givida Azhari yang sangat antusias ketika mendengar rencana pemindahan kereta jarak jauh dari Stasiun Gambir ke Manggarai.
Sebagai warga Bekasi, pemindahan itu lebih mempermudah masyarakat dari KRL ke kereta jarak jauh. Biasanya dia harus turun di Stasiun Gondangdia dan menggunakan transportasi alternatif lainnya guna menuju Stasiun Gambir.
Sebab, setelah beberapa tahun terakhir ini KRL Jabodetabek tidak berhenti di Stasiun Gambir.
"Bagus dong, gue lebih setuju kalau di Manggarai, jadi enggak perlu ribet naik angkutan lain buat ke Gambir. Nah kalau pindah ke kendaraan lain itu habisin waktu," kata Resty.
Kendati begitu, dia menginginkan nantinya di Stasiun Manggarai dapat terdapat skema atau alur yang jelas bila menjadi stasiun sentral. Sehingga pelanggan tidak tertukar mana rute kereta jarak jauh, jarak pendek dan bandara.
Sementara itu, warga Kemayoran Tiara mengaku tidak setuju dengan adanya rencana pemusatan perjalanan kereta di Stasiun Manggarai. Sebab saat ini, kawasan stasiun tampak semrawut dengan sejumlah kemacetan di sekitarnya.
"Gambir itu udah memenuhi standar buat jadi stasiun sentral. Dia tuh punya lahan parkir yang luas dan kawasannya jalurnya enggak bikin macet. Enggak pernah semacet manggarai," jelasnya.
(mdk/idr)