Stok LPG 3 Kg Diklaim Sudah Aman, Masyarakat Tak Perlu Panic Buying
Stok LPG 3 Kg kini sudah aman dan masyarakat diminta tak langsung membeli secara banyak.
Pertamina diminta menyempurnakan sistem elektronik untuk suplai gas elpiji, yakni dari Pertamina, SPBE, agen, dan pangkalan sehingga stok selalu termonitor.
Stok LPG 3 Kg Diklaim Sudah Aman, Masyarakat Tak Perlu Panic Buying
Stok LPG 3 Kg Diklaim Aman
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung mengingatkan masyarakat untuk menghindari ‘panic buying’ atau pembelian secara banyak karena kekhawatiran terhadap kelangkaan bahan bakar gas elpiji atau LPG 3 Kg. Setelah melakukan peninjauan ke Kota Medan, Sumatera Utara beberapa waktu lalu, Martin mendapati bahwa ketersediaan bahan bakar bersubsidi tersebut sudah aman, meskipun sebelumnya sempat terjadi kelangkaan.
- Harga Beras Naik, Mendag Zulhas Minta Masyarakat Tidak Panic Buying
- Aduh, Gas Elpiji 3 Kg Banyak Ditimbun Hingga Harga Jual Melebihi HET
- Gas LPG 3 Kg Langka di Denpasar, Pedagang: Sudah Tiga Hari Pasokan Tak Masuk
- Konsumsi LPG 3 Kg Meningkat di Juli 2023, Pertamina: Stok Aman, Masyarakat Tak Perlu Khawatir
"Sudah mulai diatasi pada Kamis sore dan Jumat (27 dan 28 Juli 2023). Saya apresiasi langkah cepat Pertamina," kata Martin dikutip dari Antara.
Oleh karena itu, menurut dia, perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat untuk menghindari ‘panic buying’ terutama pada saat ‘peak season’.
Seperti juga kali ini, bahwa kelangkaan gas melon pun terjadi setelah Idul Adha beberapa waktu lalu.
Selain itu, legislator tersebut juga menyatakan pentingnya penegakan hukum untuk para begal elpiji subsidi, yakni adalah orang-orang yang mengoplos gas elpiji subsidi.
"Untuk itu, Komisi VI DPR RI mendukung Pertamina untuk mengambil langkah tegas bersama penegak hukum," ujarnya.
Pada kesempatan itu Martin juga meminta agar Pertamina terus menyempurnakan sistem elektronik untuk suplai gas Elpiji, yakni dari Pertamina, SPBE, Agen, dan Pangkalan sehingga stok selalu termonitor dan jika terjadi kekurangan dapat segera diisi.
"Sistem elektronik ini kemudian dilanjutkan untuk pembelian gas Elpiji subsidi oleh para penerima yang berhak dan telah terdaftar," katanya.
Dia juga meminta agar keberadaan pangkalan sebagai lini akhir pembelian bahan bakar gas bersubsidi tersebut, harus terus ditambah, khususnya pangkalan-pangkalan kecil harus diperbanyak sehingga seluruh lini penjualan masuk ke dalam sistem.
Penyebab Kelangkaan LPG 3 Kg Beberapa Waktu Lalu
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati buka suara terkait kelangkaan gas elpiji atau LPG 3 kilogram (kg) di sejumlah daerah. Nicke menyebut, kelangkaan gas melon tersebut karena meningkatnya permintaan selama libur panjang.
"Bulan Juli ini memang ada peningkatan konsumsi sebesar 2 persen sebagai dampak dari adanya libur panjang beberapa waktu lalu," ujar Nicke dalam keterangannya dikutip Rabu (26/7).
Selain itu, kelangkaan gas melon di lapangan juga akibat distribusi yang tidak tepat sasaran. Sebab, orang kaya yang turut membeli gas subsidi untuk rakyat miskin tersebut. Menurut data pemerintah, hanya sekitar 60 juta rumah tangga yang berhak menerima subsidi dari total sebanyak 88 juta rumah tangga. Artinya hanya 68 68 persen rumah tangga yang boleh membeli gas melon. Namun berdasarkan data yang ada, penjualan elpiji 3 Kg penjualannya tinggi,mencapai 96 persen.