Pro Kontra Pedagang soal Elpiji 3 Kg Cuma Boleh buat Warga Miskin
"Saya sih enggak apa-apa kalau memang pada akhirnya dibatasi untuk mereka yang terdaftar (masyarakat miskin), asal penyeluhannya ke masyarakat jelas," kata Reza
"Saya sih enggak apa-apa kalau memang pada akhirnya dibatasi untuk mereka yang terdaftar (masyarakat miskin), asal penyeluhannya ke masyarakat jelas," kata Reza.
Pro Kontra Pedagang soal
Elpiji 3 Kg Cuma Boleh buat Warga Miskin
Pro Kontra Pedagang soal Elpiji 3 Kg Cuma Boleh buat Warga Miskin
Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) dirasakan di sejumlah daerah seperti Malang, Jawa Timur, Medan, Sumatera Utara, Kutai Timur, Kutai Barat dan Penajam Paser, Kalimantan Timur. Namun stok gas melon di Bekasi terpantau masih tersedia. Pemilik warung kelontong, Reza mengatakan tidak ada kelangkaan gas di tempatnya tinggal.
"Belum sih (kelangkaan), sejauh ini masih gampang aja (dicari)," kata Reza kepada Merdeka.com, Rabu (26/7).
Bahkan jika stok di warung habis, agen akan segera mengantarkan tabung gas yang terisi.
"Di warung saya punya gas LPG 3 kg itu ada 17 tabung gas. Jika mau pesan gas 17 hari ini, ya datangnya hari ini juga. Jadi belum ngerasain langka gitu,"
tutur Reza.
Dia menjual gas LPG 3 kg sebesar Rp22.000 per tabung. "Harga ini sih standar ya, banyak yang jual segitu juga disini," imbuhnya.
Kalau memang benar-benar pembatasan LPG 3 kg hanya untuk masyarakat miskin, dia berharap agar pemerintah memberikannya tepat sasaran.
Termasuk memastikan konsumennya masyarakat yang memang berhak.
"Saya sih enggak apa-apa kalau memang pada akhirnya dibatasi untuk mereka yang terdaftar (masyarakat miskin), asal penyeluhannya ke masyarakat jelas," kata Reza.
Pemilik warung lainnya, Lilis menentang jika penjualan gas melon dibatasi. Sebab hal itu bisa mematikan usaha penjual gas LPG 3 kg.
"Kan masyarakatnya banyak yang miskin juga, masa dibatasi lagi. Kalau gitu kashian dong yang punya warung macam saya gini. Kalau mau jual gasnya, enggak bisa lagi," ujar Lilis kepada Merdeka.com.
Lilis menjelaskan, kelangkaan gas LPG 3 kg sempat dirasakan akhir tahun 2022di daerah tempat tinggalnya, yaitu Cibinong, Bogor.
Tetapi kelangkaan itu, katanya dikarenakan gas tersebut akan mengalami kenaikan.
Merdeka.com
"Akhir tahun lalu sempat langka, terus ketika langka itu gasnya naik, biasa itu mah mau naik kalau langka. Ya pas langka itu, daerah saya aja, tapi waktu itu di Jakarta aman-aman aja nggak langka," kata Lilis.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima aduan perihal kelangkaan LPG melon saat dirinya mengunjungi Pasar Bululawang, Malang, Jawa Timur, Senin (24/7) kemarin. Menurut Kepala Negara itu, gas LPG 3 kg memang sangat diperebutkan oleh masyarakat mengingat harga yang disubsidikan pemerintah. Namun, dia mengingatkan gas tersebut memang hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin."LPG itu, terutama yang bersubsidi memang diperebutkan di lapangan. Dan itu hanya untuk yang kurang mampu," ujar Jokowi.