Gagal Berumah Tangga Beberapa Kali & Kini Jomblo, Dewi Perssik Akui Sekarang Fokus Pada Hal Ini
Pada usia 39 tahun, Dewi Perssik mengungkapkan bahwa ia kini lebih memusatkan perhatian pada hal-hal tertentu.
Ultah Ke 39
Dewi menyatakan bahwa pada usia sekarang, ia hanya berharap agar Tuhan memberikan yang terbaik sesuai dengan kebutuhannya. Ia merasa tidak perlu untuk menentukan keinginannya sendiri.
Dia merasa ragu untuk meminta sesuatu, karena khawatir tidak akan mendapatkan apa yang diinginkannya atau bahkan mengecewakan. Oleh karena itu, ia memilih untuk tidak mencoba mengatur segala sesuatu yang menjadi hak prerogatif Sang Maha Kuasa.
Ia percaya bahwa lebih baik menyerahkan segalanya kepada-Nya, agar yang terbaik dapat diberikan kepadanya. “Kalau aku minta, takut nggak dapat atau takut mengecewakan. Lebih baik aku tidak mau mengatur yang Maha Kuasa. Biar yang Maha Kuasa memberikan yang terbaik untuk aku,” lanjutnya.
Harapan Dewi
Saat ditanya tentang harapannya terkait jodoh, Dewi menegaskan bahwa ia lebih memilih untuk mengikuti jalur kehidupan yang telah ditentukan. Ia berpendapat bahwa ada aspek yang lebih krusial untuk diperhatikan ketimbang sekadar memikirkan soal pasangan hidup.
"Ada hal yang lebih penting untuk dipikirkan dibandingkan masalah pasangan," ujarnya. Dengan demikian, Dewi menunjukkan bahwa fokusnya saat ini adalah pada hal-hal yang dianggap lebih mendesak dalam hidupnya.
Dewi menjelaskan bahwa sebaiknya mengikuti alur kehidupan yang sudah ditentukan. Ia menambahkan, "Biar ikutin aja karena semuanya sudah ada garis tangannya masing-masing."
Menurutnya, jika terlalu memikirkan tentang jodoh, seseorang akan kesulitan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain. Hal ini menunjukkan pentingnya fokus pada kegiatan positif dan memberi dampak baik, daripada terjebak dalam pemikiran yang tidak produktif.
Soal Jodoh Bukan Prioritas
Dia juga menegaskan bahwa saat ini, mencari jodoh bukanlah hal yang menjadi prioritas utama dalam hidupnya. Fokus utama yang dia miliki adalah memberikan dukungan kepada anaknya yang kini sedang memasuki masa remaja agar dapat meraih cita-citanya.
Beberapa waktu yang lalu, saya memiliki pandangan yang berbeda, tetapi saat ini, fokus utama saya adalah memastikan kesuksesan anak saya. Saat ini, anak saya hampir berusia 17 tahun dan sangat bersemangat untuk meraih cita-citanya.
Oleh karena itu, saya merasa perlu memberikan dukungan yang maksimal agar dia bisa mencapai tujuannya. Saya bertekad untuk tetap fokus dan memberikan yang terbaik untuknya.
“Dulu iya, tapi sekarang tujuan aku agar anak aku berhasil. Anak aku udah mau 17 tahun dan dia mau menggapai cita-citanya. Aku harus bisa memberikan support yang terbaik buat anak, fokus,” katanya.
Dewi menyadari bahwa tanggung jawabnya sebagai seorang ibu harus menjadi prioritas utama, melebihi segala urusan cinta. Menurutnya, cinta sejati akan datang pada saat yang tepat tanpa perlu dikejar-kejar.
Campur Aduk
Dia mengeluh, "Aduh, emaknya mikirin cinta-cintaan, tapi anaknya nggak dipikirin. Nanti lah, kalau sudah waktunya, pangeran akan datang," sambil tersenyum. Ungkapan tersebut mencerminkan perasaan campur aduk antara harapan dan keprihatinan.
Di satu sisi, ada keinginan untuk melihat anaknya bahagia dalam cinta, tetapi di sisi lain, dia merasa bahwa perhatian yang seharusnya diberikan kepada anaknya tidak cukup. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keseimbangan antara memikirkan kehidupan pribadi dan tanggung jawab sebagai orang tua.